Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkatkan Surplus, Indonesia Ajukan PTA ke Sri Lanka

Indonesia dan Sri Lanka segera menyusun preferential trade agreement atas sejumlah barang sebagai solusi atas tingginya tarif perdagangann
 Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan./.Bisnis-Paulus Tandi Bone
Aktivitas bongkar muat barang di Pelabuhan./.Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA- Indonesia dan Sri Lanka segera menyusun preferential trade agreement atas sejumlah barang sebagai solusi atas tingginya tarif perdagangan.

Targetnya, perjanjian tersebut terealisasi tahun ini. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan Indonesia akan mengajukan ratusan barang dalam rancangan preferential trade agreement (PTA) ke Sri Lanka.

Menurutnya, produk terbesar Indonesia ke Sri Lanka yakni tembakau dan barang otomotif, utamanya mobil.

"Kita justru bisa, tapi hambatan tarif cukup besar. Pada dasarnya, negara-negara seperti yang Presiden sampaikan adalah untuk membuka pasar baru," kata Enggartiasto di Kompleks Istana Negara, Rabu (8/3/2017).

Agar berjalan lebih cepat, Indonesia dan Sri Lanka sepakat untuk menempuh jalur PTA dibandingkan dengan free trade agreement (FTA) yang makan waktu panjang. Lagipula, Indonesia agak ketinggalan dari negara lain dalam penyusunan PTA ini. Sebab, Sri Lanka sudah menyusun PTA dengan Singapura, China, dan India.

Enggartiasto mengatakan bila PTA sudah berjalan, surplus perdagangan Indonesia terhadap Sri Lanka bakal meningkat. Saat ini saja Indonesia mendulang surplus sekitar US$200 juta.

Hambatan tarif perdagangan merupakan salah satu topik pembicaraan dalam kunjungan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/3/2017).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper