Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menargetkan lahirnya 5.000 wirausaha industri kecil dan menengah (IKM) baru sepanjang tahun ini, melengkapi 166.000 wirausaha yang sudah tersebar di seluruh penjuru Tanah Air.
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih menyampaikan hingga 2020, pemerintah menargetkan hingga 20.000 wirausahawan. Untuk itu, Kemenperin akan mengakomodasi terciptanya iklim usaha yang baik, sekaligus menyusun program-program yang dapat menarik minat untuk berwirausaha.
“Jadi sampai 2019 itu aka nada 190.000 wirausaha baru. Sebenarnya ini jumlahnya masih di bawah target kalau negara kita mau menjadi negara industri yang maju. Syarat negara industri maju itu wirausahanya 2%, ini kita baru mau separuhnya,” ujar Gati dalam pertemuan dengan media, Jumat (3/3/2017).
Untuk dapat mengakselerasi capain tersebut, Gati mengatakan pihaknya telah menyusun sejumlah fasilitas untuk mengembangkan wirausaha seperti bimbingan teknis (Bimtek) dan pengembangan produk IKM.
Pengembangan produk yaitu merujuk pada dorongan untuk melakukan standardisasi seperti SNI, GMP, hingga tata pendaftaran merk dagang (MD). Selain itu, ada pula beberapa sertifikasi khusus sektor pangan.
Selain itu, Gati menyebut pemerintah juga telah membangun program E-Smart IKM yang memungkinkan par apelaku industri kecil-menengah memasarkan produknya lewat marketplace. Metode ini diyakini akan mengerek penjualan produk IKM nasional.