Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi Aramco Investasi US$7 Miliar di Proyek Kilang Malaysia, Indonesia?

Saudi Aramco, perusahaan asal Arab Saudi menanamkan modalnya US$7 miliar dalam proyek kilang di Malaysia untuk menarik minat investor dalam penawaran saham kepada publik (initial public offering/IPO) pada tahun depan.
Saudi Aramco/Reuters
Saudi Aramco/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Saudi Aramco, perusahaan asal Arab Saudi menanamkan modalnya US$7 miliar dalam proyek kilang di Malaysia untuk menarik minat investor dalam penawaran saham kepada publik (initial public offering/IPO) pada tahun depan.

Saudi Arabian Oil Co., sebagai perusahaan pelat merah Arab Saudi akan bergabung dalam proyek pembangunan kilang dan petrokimia di Pengerang, Malaysia Selatan.

Transaksi pembelian saham dilakukan di kesempatan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Malaysia.

Dalam proyek tersebut, Aramco menguasai saham sebesar 50% dan akan menyuplai pasokan minyak mentah sebesar 70%.

Menteri Energi, Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab, Khalid A Al-Falih mengatakan investor akan mencari perusahaan yang sesuai dengan portofolionya.

Dia menganggap keterlibatannya dalam proyek tersebut bisa menambah riwayat ekuitas perusahaan sekaligus memberi nilai tambah dalam kesempatan IPO.

Proyek tersebut merupakan kilang milik Petroliam Nasional Bhd atau Petronas, perusahaan pelat merah Malaysia yang kini pengerjaannya telah mencapai 60%. Proyek yang rencananya beroperasi pada 2019 itu bernilai total 89 miliar ringgit atau setara dengan US$20 miliar.

"Kami meyakini ini akan memperkuat riwayat ekuitas Saudi Aramco," ujarnya seperti yang dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (1/3/2017).

Pengekspor Minyak

Analis menilai saham yang ditawarkan setara dengan US$100 miliar hingga US$150 miliar. Mengacu pada laman resminya, Arab Saudi merupakan salah satu negara pengekspor minyak terbesar dengan gambaran, Arab Saudi bisa memproduksi 1 barel dari delapan barel pasokan global.

Diperkirakan Arab Saudi mengelola cadangan lebih dari 260 miliar barel minyak untuk Kerajaan Arab dan menghasilkan hampir 10 juta barel per hari (bph). Sementara, produksi minyak Indonesia hanya sekitar 820.000 bph.

Rencananya, Raja Arab Salman bin Abdulaziz Al Saud akan tiba di Indonesia sekitar pukul 13.45 WIB. Dalam kesempatan lawatan Raja Arab, Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, dengan kunjungan tersebut pihak kerajaan diharapkan memberi dukungan terhadap proyek Kilang Bontang, Kalimantan Timur yang sedang mencari mitra.

Kilang Bontang ditargetkan mampu mengolah minyak mentah sekitar 300.000 bph dengan kapasitas produksi gasoline minimal 60.000 bph dan solar minimal 124.000 bph.

Saat ini, Saudi Aramco sedang menjalankan proyek bersama Pertamina di proyek penambahan kapasitas Kilang Cilacap, Jawa Tengah yang bernilai investasi US$4,5 miliar. Kemitraan Pertamina dengan Aramco berupa joint venture dengan kepemilikan saham 55% Pertamina dan Aramco 45%.

Rencananya, groundbreaking proyek dilakukan pada pada kuartal IV/2017. Melalui proyek tersebut, kapasitas kilang bertambah dari 300.000 bph menjadi 370.000 bph dengan tambahan produksi gasoline 80.000 bph, diesel 80.000 bph dan Avtur 30.000 bph

Selain kerja sama dalam pengerjaan proyek kilang, Arab Saudi pun selama ini menyuplai 110.000 bph minyak jenis Arabian Light Crude (ALC) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Dari yang sekarang udah ada kan ada project Kilang Cilacap tentu support Kerjaan Saudi, kami harapkan dalam project ini," katanya usai jumpa pers di Jakarta, Selasa (28/2/2017).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper