Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan fokus membidik wisatawan asal Timur Tengah yang nilai belanjanya tinggi untuk datang berlibur ke Indonesia.
Indonesia seperti mendapat durian runtuh berkat kedatangan orang nomor satu Arab Saudi, yakni Raja Salman bin Abdulaziz, pada 1 Maret mendatang. Raja bakal membawa satu rombongan berisi 1.500 orang untuk berlibur di Bali.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan kedatangan rombongan besar itu bisa dilihat sebagai bentuk promosi pariwisata Indonesia untuk masyarakat Timur Tengah. Selama ini, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) asal Timur Tengah di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain.
Saban tahun Indonesia menerima sekitar 150.000 kunjungan wisman Timur Tengah, sedangkan Malaysia mendapat 300.000 kunjungan dan Thailand mengantongi 600.000 kunjungan.
"Jadi kedatangan Raja Salman ini menguntungkan untuk pariwisata di Indonesia. Diharapkan dengan kedatangan beliau, bisa endorse wisman dari Timur Tengah untuk datang ke Indonesia," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (28/2/2017).
Melihat potensi nilai belanja wisman Timur Tengah yang tinggi, Arief bakal fokus menyasar wisman dari kawasan tersebut. Menurutnya, rata-rata belanja wisman Timur Tengah di Indonesia sebesar US$1.750 hingga US$2.000 per kunjungan. Ini lebih tinggi 46% sampai 67% dari rata-rata belanja wisman sebesar US$1.200 per kunjungan.
Karena itu, Arief pasang target menaikkan jumlah wisman asal Timur Tengah hingga 300.000 kunjungan per tahun.
"Akan meningkatkan devisa kita dari pariwisata. Kita punya peluang sangat besar untuk mengalahkan Malaysia, contohnya menjadi 300.000 per tahun, relatif mudah," kata Arief.