Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Garam Ikut Terimbas Kelangkaan Bahan Baku

Industri pengolahan garam berskala menengah pun terkena imbas kelangkaan bahan baku. Kapasitas terpakai UD Rizky Mandiri di Sidoarjo, Jawa Timur, kini hanya 120 ton dari kapasitas terpasang 4.000 ton per bulan.
Petani garam/Ilustrasi
Petani garam/Ilustrasi
Bisnis.com, JAKARTA -- Industri pengolahan garam berskala menengah pun terkena imbas kelangkaan bahan baku. Kapasitas terpakai UD Rizky Mandiri di Sidoarjo, Jawa Timur, kini hanya 120 ton dari kapasitas terpasang 4.000 ton per bulan. 
 
Direktur UD Rizky Mandiri Sukawi mengatakan suplai garam rakyat mulai sulit didapat November tahun lalu. Ketika itu, perusahaan masih dapat membeli bahan baku dari PT Garam (Persero) hingga 7.000 ton. Bahan baku juga ada kalanya diperoleh dari petambak di Sidoarjo, Madura, Pati, dan Jepara, meskipun dengan harga cukup tinggi Rp1.000 per kg. 
 
Kelangkaan bahan baku menjadi-jadi awal tahun ini. Garam di gudang-gudang petambak sudah kosong, beralih ke tangan tengkulak. Tak hanya sukar diperoleh, harganya pun berubah-ubah setiap hari. 
 
"Kontrak pembelian dengan tengkulak tidak lancar. Bisa saja kontrak 500 ton, tapi yang datang 20 ton. Sisanya dipasok di kemudian hari. Itu pun dengan harga yang berbeda lagi. Jadi, bisa saja hari ini Rp1.300 per kg, besoknya sudah Rp1.350 per kg," ungkap Sukawi, Rabu (22/2/2017).
 
Oleh karena itu, mulai Januari UD Rizky memangkas produksi. Pengoperasian pabrik pun yang mempekerjakan 100 orang tenaga borongan itu tidak rutin setiap hari, tetapi dua atau tiga kali sehari, bergantung pada suplai bahan baku. 
 
UD Rizky selama ini memproduksi garam konsumsi dengan merek R. Sekitar 60% hasil produksi dijual ke industri kecil dan menengah lain untuk diberi merek dagang sendiri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper