Bisnis.com,JAKARTA-Sektor perikanan Indonesia perlu pelabuhan khusus karena tergolong sebagai komoditas yang punya karakteristik tersendiri.
Kepala Logistics dan Supply Chain Center Universitas Widyatama Verani Hartati mengatakan, ada dua alasan mengapa pelabuhan khusus perlu dibangun. Pertama, komoditas ikan punya karakteristik mudah rusak atau perishable.
Ini berdampak losses yang cukup tinggi, yaitu sekitar 30%-40%. Dari angka itu, proses distribusi berkontribusi cukup besar yaitu sekitar 10%-15%.
Kedua, komoditas perikanan juga bersifat musiman. Oleh karena itu perlu strategi penyimpanan yang benar agar tidak terjadi fluktuasi persediaan dan harga komoditas perikanan di kemudian hari.
Dengan demikian, pengembangan pelabuhan perikanan juga harus dilengkapi fasilitas utama yaitu cold storage dan fasilitas pendukungnya yaitu air bersih dan listrik.
Penggunaan cold chain ini dapat mengurangi tingkat kerusakan komoditas atau produk sehingga berdampak pula terhadap peningkatan efisiensi logistik.
"Beberapa persoalan di atas mempengaruhi ketersediaan dan kesinambungan pasokan, disparitas harga, dan kualitas ikan yang berdampak terhadap nelayan dan masyarakat," katanya di Jakarta, Senin (13/2/2017).
Pengembangan pelabuhan perikanan juga harus dilakukan secara terintegrasi, yaitu antara pelabuhan muat dan pelabuhan tujuan. Di masing-masing pelabuhan tersebut harus tersedia fasilitas-fasilitas yang memadai.
Integrasi juga harus dilakukan antar moda transportasi, baik transportasi laut maupun transportasi darat yang digunakan, dari sentra produksi hingga sentra konsumsi.