Bisnis.com, JAKARTA -- Merespons keputusan Mahkamah Konstitusi yang memperketat impor daging dari negara yang belum bebas penyakit mulut dan kuku (PMK), Perum Bulog mengaku telah menyetop pemasukan daging kerbau murah asal India sejak akhir tahun lalu.
Direktur Pengadaan Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menyampaikan Bulog belum merealisasikan importasi daging kerbau pada tahun ini karena masih ada sisa impor yang belim didistribusikan
Kendati demikian, Bulog siap menyetop impor seterusnya jika regulasi tidak memungkinkan.
"Pada prinsipnya, Bulog hanya operator dari kebijakan penugasan pemerintah. Terkait judicial review, ya kita kembalikan pada regulator. Kalau regulasi tidak mengizinkan, kita tidak melaksakan. Toh Bulog mengimpor juga berdasarkan Rakortas," jelas Tri saat dihubungi Bisnis, Rabu (8/2).
Sebagaimana diketahui, pemerintah hanya membuma impor daging kerbau India untuk Bulog, dengan pertimbangan faktor kesehatan mengingat India belum bebas PMK. Saat ini, Bulog masih memegang rekomendasi impor dan izin impor daging kerbau total 100.000 ton.
Hingga akhir 2016, Tri menyebut Bulog telah merealisasikan hingga 48.000 ton. Dia meyakinkan bahwa Bulog tidak akan tersandung akad kontrak dengan India jika tiba-tiba harus menyetop pembelian.