Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Philip Morris Perkirakan Pendapatan 2017 Tumbuh 4%-6%

Philip Morris International Inc.memperkirakan pertumbuhan pendapatan di luar cukai pada 2017 berada pada kisaran 4%-6% dan proyeksi laba per saham sekitar US$4,7-4,85.

Bisnis.com, JAKARTA--Philip Morris International Inc.memperkirakan pertumbuhan pendapatan di luar cukai pada 2017 berada pada kisaran 4%-6% dan proyeksi laba per saham sekitar US$4,7-4,85.

André Calantzopoulos, Chief Executive Officer Philip Morris International Inc., memaparkan awal tahun ini, fundamental bisnis berada dalam kondisi yang kuat.

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek New York ini memperkirakan dapat mengantongi pertumbuhan pendapatan sekitar 4%-6% pada 2017. Proyeksi itu tidak termasuk pembayaran cukai, faktor nilai tukar, dan akuisisi.

“Kami memasuki 2017 dengan percaya diri terhadap fundamental bisnis dalam kondisi kuat, dan meningkatnya portofolio Reduced-Risk Products yang mengakselerasi secara materaial seluruh bisnis kami dan berkontribusi signifikan terhadap komitmen untuk memberikan keuntungan kepada para pemegang saham," paparnya dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (7/2).

Berdasarkan proyeksi pertumbuhan pendapatan itu, Philip Morris juga memperkirakan laba per saham dilusi pada 2017 akan berada pada kisaran US4,7-4,85 dengan kurs yang berlaku. Proyeksi tersebut lebih tinggi dari capaian 2016 yang tercatat sebesar US$4,48 per saham.

Kendati lebih tinggi, proyeksi itu tidak termasuk dampak gejolak nilai tukar yang diperkirakan sebesar US$0,18 sepanjang 2017.

Perseroan menegaskan proyeksi tersebut juga tidak termasuk aksi pembelian kembali saham pada 2017, dampak adanya akuisisi di masa mendatang, penurunan nilai aset tidak terduga, dan kejadian tidak terduga lainnya.

Pada 2016, induk usaha PT HM Sampoerna Tbk. ini membukukan total pendapatan US$75 miliar dengan pendapatan bersih di luar cukai sebesar US$26,7 miliar. Volume pengiriman rokok mencapai 812,9 miliar unit atau turun 4,1% dibandingkan 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper