Bisnis.com, JAKARTA - Ketidakpastian kebijakan di Amerika Serikat (AS), seperti kebijakan tentang proteksi ekonomi oleh Presiden Donald Trump nampaknya memberi satu peluang bagi Indonesia untuk memanfaatkan sektor pariwisata.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, Indonesia memiliki berbagai potensi untuk dimanfaatkan sebagai senjata dalam menghadapi ketidakpastian itu, seperti pemanfaatan sektor pariwisata dan keindahan alam Indonesia.
Hariyadi mengatakan terdapat beberapa pasar yang dapat dilirik oleh Indonesia salah satunya adalah pasar di Asia Tenggara yang dianggap memiliki potensi yang amat besar bagi Indonesia.
“Indonesia itu agak unik karena terbesar pertumbuhan ekonomi dari konsumsi. Kita harus serius garap pasar Asean dan domestik. Jadi pasar Asean itu lebih mudah dijangkau dari Indonesia,” ujarnya di Gedung Permata Kuningan, Jumat (3/2/2017).
Dengan memanfaatkan pasar Asia Tenggara, Indonesia diharapkan dapat semakin produktif serta dapat melakukan substitusi impor untuk mendukung perkembangan produksi dalam negeri.
“Kita sangat bisa membalikkan keadaan ini kalau kita dorong substitusi impor. Misalnya gandum harus dicari juga gandum itu substitusi impor. Kita juga punya ruang yang sangat besar,” imbuhnya.
Kendati demikian, disaat yang sama Indonesia juga memiliki banyak persoalan yang harus dihadapi seperti masih cukup tingginya suku bunga kredit hingga tantangan dalam perdagangan bebas.
Oleh karena itu, pemerintah diminta harus berhati-hati dalam menjalankan berbagai kebijakan.
“Belum lagi penyerapan tenaga kerja. Belum lagi kita moratorium pengiriman TKI ke Timur Tengah. Jadi kita harus menghormati konsep perdagangan terbuka dan kalau sungguh-sungguh maka kita akan berhasil,”ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hariyadi juga berharap agar panasnya dinamika politik yang terjadi menjelang Pemilihan Kepala Daerah dapat segera diatasi.
Melihat adanya kekhawatiran pelaku usaha, jika dinamika tersebut tak segera diatasi akan berdampak pada ekonomi termasuk repatriasi aset yang ada di luar negeri.
“Dinamika politik kalau tidak bisa dikendalikan dengan baik akan berimbas ke ekonomi,”tutupnya.