Bisnis.com, JAKARTA--PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I mengebut pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara.
Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana mengatakan, progres pembangunan TerminalMultipurpose Pelabuhan Kuala Tanjung tahap I sudah mencapai 70%.
"Kami akan berupaya keras agar pembangunan pelabuhan Kuala Tanjung ini dapat selesai tepat waktu," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (2/2/2017).
Dia memaparkan, pengembangan Kuala Tanjung merupakan kunci untuk mengembangkan sektor logistik Indonesia mengingat letaknya yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka, yang juga merupakan alur terpadat di dunia.
Terkait kebijakan penetapan status pelabuhan hub internasional peti kemas, pihaknya tetap yakin bahwa saat pelabuhan sudah rampung dan siap beroperasi, Kementerian Perhubungan akan memberikan status sebagai pelabuhan hub internasional.
Diharapkan Pelabuhan Kuala Tanjung akan mampu melayani peningkatan demand pada muatan general cargo dan juga peti kemas serta adanya fleksibilitas terhadap pelayanan muatan dan juga peningkatantroughput.
Selain itu, bisa memberi nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi sehingga daerah sekitarnya berkembang dan menjadi salah satu penopang arus investasi.
Sebagai informasi, pembangunan Kuala Tanjung sebagai hub internasional di Indonesia bagian barat ini terdiri dari empat tahap, yakni; tahap pertama adalah Terminal Multipurpose yang ditargetkan rampung pada 2015-2017.
Tahap kedua adalah pengembangan kawasan industri seluas 3000 hektar pada 2016-2018, tahap ketiga adalah pengembangan Terminal Hub Peti Kemas Internasional atau Dedicated Terminal/Hub Port pada 2017-2019, dan tahap keempat adalah pengembangan kawasan industri terintegrasi atau kota pelabuhan pada 2021-2023.
Proyek yang dibangun di Kabupaten Batubara ini membutuhkan investasi sekitar Rp34 triliun dengan rincian, investasi tahap pertama Rp3 triliun, tahap kedua senilai Rp8 triliun, dan tahap ketiga senilai Rp23 triliun.