Bisnis.com, JAKARTA - Arus petikemas ekspor impor selama 2016 melalui PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) secara total naik 1,6% dari 2015.
Capaian tersebut diperoleh dari arus petikemas internasional mencapai 1.241.225 Teus naik 2,3% dibanding tahun lalu pada periode yang sama dan pada petikemas domestik sebanyak 156.203 Teus 4% turun sedikit dari tahun lalu.
“Pencapaian ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari para shareholder yaitu PT Pelabuhan Indonesia III [Persero] dan Dubai Port World serta tak kalah pentingnya adalah pelanggan TPS serta seluruh Karyawan TPS yang telah berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik demi kepuasan pelanggan untuk memperlancar arus logistik nasional.” Ujar Dothy, President Director PT TPS dalam siaran pers pada Kamis (2/2/2017).
“Kami menyadari ditengah persaingandan dibangunnya beberapa terminal petikemas baru kami harus bisa melakukan terobosan yang inovatifagar tercipta pelayanan yang sesuai keinginan para pelanggan di lingkungan terminal, maka dari itu,kami akan terus melakukan perbaikan diberbagai aspek pelayanan yang bersentuhan langsung dengan pengguna jasa seperti layanan pengurusan dokumen dan customer service buka 24/7, dimana sebelumnya hanya buka pukul 08.00 hingga 20.00 wib setiap hari."
Selain itu, elektrifikasi Container Crane (CC) dari diesel ke motor listrik, dimana saat ini dua unit CC yaitu CC 01 dan CC 10 telah bertransformasi menjadi CC bertenaga listrik dari total 9 CC yang dimiliki oleh TPS.
Pendalaman kolam pelabuhan di dermaga internasional juga telah direalisasikan di tahun 2016 lalu yang semula -10,5 LWS menjadi -13 LWS sehingga sekarang kapal dengan draft hingga -12 LWS dapat dilayani.
“Elektrifikasi CC yang ada di TPS tersebut dalam rangka mendukung kehadiran tiga unit CC baru yang dipesan oleh TPS dan saat ini sedang dilakukan proses unloading yang rencananya akan membutuhkan waktu selama empat hari dan semoga awal maret 2017 sudah dapat mulai beroperasi setelah proses testing dancomisioning," ujar William Khoury,Vice President PT TPS.
CC tersebut memiliki spesifikasi paling tinggi dibanding CC lain yang ada di terminal lainnya di pelabuhan Tanjung Perak.
Tiga unit crane baru tersebut dapat melayani kapasitas kapal petikemas yang lebih besar. Jika pada umumnya crane di Tanjung Perak hanya dapat menjangkau 13–14 row, dan twin lift, dapat melayani hingga 16 row.
Jangkauan itu memungkinkan TPS melayani kapal berkapasitas hingga 3.000 TEUs. Dan pada 2017 semua CC di TPS diharapkan sudah menggunakan motor listrik.
Selain tiga unit CC baru, TPS juga akan mulai mengganti proses transaksi pembayaran layanan jasa petikemas dan dermaga ke online, sehingga tidak ada lagi transaksi manual.
Melalui Fastpay, nantinya pengguna jasa semakin mudah dalam membayar jasa kegiatan lapangan untuk forwarder dan kegiatan dermaga untuk shipping agent.
Banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh pengguna jasa antara lain pembayaran akan menjadi lebih praktis, lebih mudah, dan juga lebih cepat dan tepat.
Tidak diperlukan lagi berkas-berkas fisik yang harus diisi secara manual, tidak perlu lagi mengirim petugasnya ke kantor TPS untuk mengurus pembayaran, Pengembalian dana ke rekening FASTPAY secara instan dan otomatis saat TPS menerbitkan invoice (WD) dan dapat langsung digunakan oleh Customer, tidak membutuhkan deposit yang dikunci di bank serta yang tak kalah pentingtidak tergantung dengan jam kerja bank.
Sejak berdiri dan telah melayani para pengguna jasa petikemas selama 18 tahun, PT TPS, terus melakukan pembenahan untuk bisa memenangkan persaingan bisnis di masa depan. Salah satunya yang akan dilaksanakan pada April 2017, melakukan Rebranding.
“Peremajaan ini merupakan langkah progresif yang menjadi momentum awal menuju semangat PT TPS baru yang lebih agresif, meningkatkan kecepatan kerja, fokus dan lebih siap menghadapi persaingan dalam bisnis bongkar muat petikemas” hal tersebut disampaikan M Solech, Public Relations PT TPS.
Menurutnya, PT TPS sebagai terminal operator yang semakin tinggi daya saingnya, baik secara kualitas maupun kuantitas, TPS mulai bergerak cepat dengan melakukan perubahan mengikuti kebutuhan bisnis ini.
“Untuk saat ini fokus dipelayanan dan fasilitas. Kami akan terus mengoptimalkan seluruh aset, baik itu aset Softskill maupun hardskill,” paparnya.