Bisnis.com, JAKARTA- Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan kenaikan inflasi akan berlanjut.
“Tekanan kenaikan inflasi akan bertahan dengan tarif listrik yang terus naik hingga Mei 2017,” kata Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (2/2/2017).
Sementara itu, ujarnya, harga minyak mentah yang tinggi akan menjaga peluang kenaikan harga BBM.
Dia mengemukakan setelah sempat turun di Desember 2016, inflasi kembali naik di Januari 2017 ke 3,49% YoY.
Kenaikan inflasi, ujarnya, terutama akibat harga barang yang diatur oleh pemerintah.
“Angka itu lebih tinggi dari perkiraan kami (3,28% YoY) dan konsensus (3,19% YoY),” kata Rangga.
Dia mengemukakan inflasi Januari 2017 mulai mencerminkan kenaikan tarif listrik ritel secara bertahap, akibat pencabutan subsidi sebagian kelas 900VA.
Kenaikan biaya perpanjangan STNK dan bahan makanan menambah tekanan inflasi hingga mencapai 3,49% YoY, atau hanya 51bps di bawah titik tengah target BI.
“Inflasi bulanan, terutama bahan makanan, bisa melunak hingga April 2017 tetapi dampak kenaikan bertahap tarif listrik akan terus terasa hingga Mei 2017,” kata Rangga.
Pergerakan inflasi:
Inflasi | (%) |
Januari | +0,97 |
Desember | +0,42 |
November | +0,47 |
Oktober | +0,14 |
September | +0,22 |
Sumber: Bloomberg, 2017