Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sepanjang 2016, Laba Bersih PPRO Naik 21,66%

Emiten plat merah PT Properti Tbk sepanjang 2016 berhasil membukukan laba yang dapat didistribusikan kepada entitas induk senilai Rp365,38 miliar
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti pelat merah PT PP Properti Tbk. (PPRO) sepanjang 2016 berhasil membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk senilai Rp365,38 miliar, meningkat 21,66% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp300,32 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis perseroan,  sepanjang tahun lalu PPRO berhasil mencatatkan peningkatan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp2,15 triliun, meningkat 42,8% secara year on year (YoY) dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,5 triliun.

Realisasi tersebut terdiri atas pendapatan dari penjualan realti sebesar Rp2,01 triliun dan pendapatan properti Rp134 miliar.

Beban pokok penjualan meningkat sebesar 48% dan efektif mendorong  peningkatan laba kotor perseroan sebesar 30,8% YoY menjadi Rp585,9 miliar. Laba operasi pun meningkat 31,6% YoY menjadi Rp365,4 miliar. PPRO masih bisa mencatatkan kinerja perolehan laba bersih yang cukup tinggi meskipun beban lain-lain ikut meningkat 60% YoY.

Direktur Keuangan PPRO Indaryanto mengatakan, realisasi kinerja perseroan sepanjang tahun lalu masih sesuai ekspektasi perusahaan, apalagi menimbang kinerja industri properti secara umum yang belum cukup kuat.

Kinerja perusahaan tahun lalu masih ditopang oleh realisasi penjualan proyek residensial. Kontribusi pendapatan dari sumber pendapatan berulang hanya menyumbang 4% dari total laba bersih, mengingat perseroan hanya mengandalkan pendapatan utama dari dua Park Hotel di Jakarta dan Bandung.

“Pertumbuhan year on year kita masih okelah dibandingkan di 2015, kita masih ada achieve, masih growing. Begitu juga terhadap RKAP kita, kita masih bisa tercapai target-target tahun 2016 ini,” katanya melalui sambungan telepon, Rabu (1/2/2017).  

Kontribusi terbesar diperoleh dari penjualan proyek apartemen Grand Kamala Lagoon (GKL), Bekasi, sebesar 39% dan Grand Sungkono Lagoon (GSL), Surabaya, sebesar 30%. Selain itu, Grand Darmahusada Lagoon (GDL), Surabaya, juga mulai mencatatkan penjualan signifikan tahun lalu.

Pada kuartal kedua lalu, PPRO telah melakukan prosesi penutupan atap untuk menara pertama  GSL dan mulai memasarkan menara kedua. Menara pertama Venetian habis terjual sebanyak 518 unit dan mencatatkan penjualan Rp500 miliar sejak 2015.

Indaryanto mengatakan, PPRO saat ini tengah banyak mempersiapkan pengoperasian unit properti komersial penyumbang pendapatan berulang. PPRO masih akan menyelesaikan tiga mal, masing-masing di GKL, GSL, dan GDL. Satu Park Hotel pun masih akan menyusul beroperasi di Lombok.

“Target kita dalam lima tahun kontribusi dari recurring income akan meningkat dari 4% menjadi 15% pada 2021,” katanya.

Sepanjang tahun lalu, PPRO mencatatkan realisasi prapenjualan senilai Rp2,48 triliun, atau 98% dari target.

Analis BNI Securities Maxi Liesyaputra mengatakan, kinerja PPRO pada 2016 melebih ekspektasi. Sebelumnya, BNI Securities memperkirakan PPRO akan membukukan pendapatan Rp2,0 triliun dengan laba bersih Rp330 miliar pada 2016.

“Kami masih memiliki view positif terhadap PPRO ditunjang keberhasilannya dalam mencatat peningkatan kinerja yang signifikan di tengah kondisi properti domestik yang masih belum terlalu kondusif,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/2).

BNI Securities memberikan rekomendasi beli bagi saham PPRO. PPRO diperdagangkan pada PER dan PBV 2017 masing-masing 46,5x dan 5,7x . Pada perdagangan Rabu (1/2), saham PPRO ditutup pada harga Rp1.265, melemah 5 poin atau 0,39% sejak pembukaan. Saham PPRO tercatat melemah 6,99% sepanjang tahun berjalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper