Bisnis.com, JAKARTA— Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi akan mencapai 5,3% pada 2018.
Analis Bank Mandiri Anton Hermanto memaparkan indikator makroekonomi mulai membaik secara sederhana pada 2016. Pertumbuhan ekonomi mencapai 5,04% pada 9 bulan pertama 2016 dan kemungkinan akan 5% pada akhir 2016. Pertumbuhan tersebut lebih baik dibandingkan pada 2015 yang sebesar 4,8%. Adapun, inflasi masih rendah dengan 3,02%.
Anton menilai, tahun ini akan terjadi perbaikan ekonomi yang lebih besar sebagai konsekuensi periode pasca-konsolidasi dan ketidakpastian yang semakin memudar. Secara khusus, belanja pemerintah diprediksi akan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi karena ruang fiskal yang lebih besar pasca-konsolidasi, terutama penerimaan, pada 2017.
“Lebih lanjut, ketidakpastian politik global dan domestik yang melonggar, serta volatilitas pasar finansial yang berkurang setelah normalisasi kebijakan The Fed 2017 akan memberikan dasar yang solid terhadap kenaikan investasi,” katanya dalam riset Mandiri Sekuritas yang diterima, Senin (30/1/2017).
Menurutnya, iklim investasi akan lebih kondusif ditambah dengan faktor inflasi yang stabil dan defisit neraca berjalan (CAD) yang lebih terukur. “Oleh karena itu, kami memprediksi pertumbuhan ekonomi akan mencapai 5,3% pada 2018 yang diikuti oleh inflasi yang stabil dan nilai tukar rupiah yang menguat,” katanya.