Bisnis.com, PALEMBANG - Kontribusi program jaminan kesehatan nasional-kartu Indonesia sehat atau JKN-KIS terhadap perekonomian nasional diperkirakan bakal mencapai Rp289 triliun pada 2021.
Proyeksi itu disampaikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI).
Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris mengatakan dampak JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia sifatnya positif dan berkelanjutan.
"Dalam jangka pendek, program JKN-KIS akan mendorong aktivitas ekonomi untuk sektor yang bersinggungan, seperti jasa kesehatan pemerintah, industri farmasi, alat kesehatan dan non kesehatan," paparnya dalam acara rapat kerja nasional BPJS Kesehatan di Palembang, Rabu (25/1/2017).
Fachmi menambahkan untuk jangka panjang, program JKN-KIS mendorong peningkatan mutu modal manusia.
"Mutu modal manusia merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan," katanya.
Sementara untuk tahun 2016, kontribusi total JKN-KIS terhadap perekonomian Indonesia mencapai Rp152,2 triliun.
Adapun rinciannya, meliputi jasa kesehatan yang diselenggarakan pemerintah mencapai Rp57,9 triliun, industri farmasi Rp10,1 triliun, industri alat kesehatan Rp10,20 triliun, jasa kesehatan dan kegiatan sosial swasta Rp14,6 triliun serta JKN-KIS Rp6,8 triliun.
Selanjutnya industri makanan, minuman dan tembakau Terdampak Rp17,2 triliun, perdagangan selain mobil dan sepeda motor Rp7,5 triliun, jasa angkutan, pos dan kurir Rp3,5 triliun, jasa keuangan dan persewaan Rp2,4 triliun dan sektor lainRp38,6 triliun.