Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Ketenagakerjaan menegaskan peran tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri tidak bisa dianggap enteng. Kontribusi TKI terhadap perekonomian nasional tercatat sangat besar.
Berdasarkan data di Kementrian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker) yang diterima dari Bank Indonesia (BI), total uang kiriman TKI pada 2015 mencapai Rp119 triliun. Adapun per Oktober 2016, remitansi TKI di luar negeri mencapai US$ 7.477.856.214 atau setara Rp 97,5 triliun.
“Angka pastinya baru diketahui bulan depan. Namun diperkirakan tak akan jauh beda dengan tahun lalu, bisa bertambah atau berkurang, namun sedikit,” ujar Direktur Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Luar Legeri (PPTKLN) Kemnaker, R. Soes Hindharno dalam keterangan resmi, Rabu, (25/1/2017).
Menurutnya, kontribusi TKI tersebut seharusnya membuat orang lebih menaruh respek kepada para buruh migran. Pasalnya, uang kiriman para TKI juga membantu menggerakan ekonomi nasional.
“Kiriman dana para TKI telah membantu menggerakkan roda perekonomian dalam negeri,” tegasnya.
Adapun, saat ini pemerintah terus meningkatkan jumlah TKI yang bekerja di sektor formal. Upah sektor formal lebih tinggi dibanding sektor informal. Tahun 2016 misalnya, hingga November, jumlah TKI sektor formal yang berangkat ke luar negeri mencapai 114.171 orang, sedangkan sektor informal 98.729 orang.
Upaya pengiriman TKI sektor formal dengan memberikan pelatihan serta memperketat persyaratan keahlian. "Sedangkan untuk mengurangi TKI sektor informal diantaranya dengan moratorium pengiriman pekerja domestik ke kawasan Timur Tengah," tandasnya.