Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri sepatu di dalam negeri meminta pemerintah bereaksi cepat menjalin kerja sama perdagangan bilateral dengan Amerika Serikat memanfaatkan kegoyahan Trans-Pacific Partnership.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Produsen Sepatu Indonesia (Aprisindo) Harijanto menilai industri sepatu tidak terancam oleh perubahan arah kebijakan ekonomi politik Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Donald Trump.
Produsen sepatu di Indonesia justru bisa mengambil keuntungan dari langkah Trump menarik AS dari perjanjian perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership yang selama ini menguntungkan negara produsen sepatu pesaing utama RI, terutama Vietnam.
Harijanto meminta pemerintah bertindak cepat berusaha menjalin perjanjan perdagangan bebas bilateral dengan AS untuk meningkatkan akses produk sepatu Indonesia ke AS.
“Semestinya berpengaruh positif karena TPP batal sehingga kita bisa bilateral, tetapi harus cepat dan pro-aktif,” katanya, Senin (23/1/2017).
Namun, dia mengatakan pemerintah juga harus memastikan iklim investasi di Indonesia menarik sebagai basis produksi industri sepatu padat karya tujuan ekspor.
“Paling penting di Indonesia harus kondusif untuk investor, terutama buat sepatu yang padat karya,” kata Harijanto.
Amerika Serikat adalah tujuan ekspor utama industri sepatu dan alas kaki Indonesia. Nilai ekspor ke AS mencakup 28,2% dari total nilai ekspor sepatu dan alas kaki Indonesia yang mencapai US$4,5 miliar pada 2015.
Negara lain yang menjadi tujuan ekspor produk sepatu dan alas kaki Indonesia adalah Belgia dan China. Porsi nilai ekspor ke China bahkan meningkat dua kali lipat dari 3% pada 2014 menjadi 7% pada 2015.