Bisnis.com, JAKARTA - Terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dianggap tidak akan berpengaruh besar terhadap perekonomian Indonesia. Bahkan, di beberapa poin justru menguntungkan Indonesia.
Sunarsip, Chief Economist PT Bank Bukopin Tbk. mengatakan, Trump dalam kampanyenya memang banyak melontarkan gagasan yang kontroversial. Salah satunya adalah sikapnya terhadap perdagangan bebas yang kemudian dinilai sebagai kembalinya era proteksionisme.
Namun, gagasan Trump sebenarnya hanya ditujukan kepada negara-negara tertentu seperti Tiongkok dan Meksiko.
"Selebihnya, gagasan Trump terkait hubungan kerja sama perdagangan AS dengan luar negeri cukup netral," katanya kepada Bisnis.com di Jakarta, Minggu (22/1/2017).
Di sisi lain, rencana Trump yang akan menghentikan Trans Pacific Partnership (TPP) sebenarnya juga menguntungkan bagi Indonesia.
Pasalnya, kata Sunarsip, kebijakan tersebut akan memberikan dampak langsung bagi Tiongkok, Meksiko, dan Kanada. Ini mengingat, ketiga negara tersebut menguasai hampir 50% pangsa impor AS. Sementara Indonesia belum tergabung dalam TPP.
"Bila nanti AS mundur dari TPP, tentunya ini kesempatan bagi Indonesia untuk memperkuat kerjasama bilateral dengan AS," pungkasnya.