Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

ESDM: Lapangan Jambran-Tiung Biru Digarap Pertamina-Exxonmobil

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan lapangan kelola Jambaran-Tiung Biru untuk produksi gas ditugaskan kepada Pertamina yang akan bekerja sama dengan Exxonmobil.
Eksplorasi migas/Ilustrasi
Eksplorasi migas/Ilustrasi

Bisnis.com, CEPU, Jateng - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan lapangan kelola Jambaran-Tiung Biru untuk produksi gas ditugaskan kepada Pertamina yang akan bekerja sama dengan Exxonmobil.

"Sudah bisa dimulai, jadi keputusan pemerintah Jambaran-Tiung Biru ditugaskan kepada Pertamina yang akan bermitra dengan Exxonmobil," kata Jonan di Cepu, Jawa Tengah, Sabtu (21/1/2017).

Dia juga mengatakan harga gas jika saat ini sudah diproduksi akan ditentukan sebisa mungkin US$6 per MMbtu, jika lebih dari itu maka harus dibicarakan lagi.

Jonan juga meyakini potensi pembelinya pasti ada, karena gas merupakan kebutuhan dasar jika dikelola dengan asumsi yang baik. Namun, hingga saat ini dia belum bisa mengatakan dengan pasti siapa saja pembelinya.

Mantan Menteri Perhubungan tersebut juga memprediksi pengoperasian lapangan kelolaan ini paling cepat sekitar 2-3 tahun lagi.

Sebelumnya, Pertamina EP Cepu (PEPC) menargetkan produksi gas sebesar 172 juta standar kaki kubik dari lapangan Jambaran-Tiung Biru (TBR) di Desa Bandungrejo, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur pada 2020.

"Target gas Jambaran-TBR bisa berproduksi 2020 dengan pembeli PLN dan Petrokimia, " kata Senior "Project Manager" Jambaran-Tiung Biru (TBR) PEPC Firman Arif.

Hanya saja, pihaknya masih melakukan proses negosiasi terkait harga gas dengan pembeli dari PLN dan PT Petrokimia dengan negosiator pemerintah. "Dua perusahaan pembeli gas dari BUMN sehingga negosiatornya pemerintah," ucapnya.

Sesuai dengan rencana, menurutnya, lapangan Jambaran-TBR akan memproduksi gas sebesar 172 juta standar kaki kubik per hari dalam kurun 2020-2035. "Gas Jambaran-TBR akan dimanfaatkan untuk listrik dan pupuk," ucapnya.

Dia menyebutkan proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR dalam plant of development (POD) akan menelan biaya mencapai US$2,5 miliar. Menurutnya, pengeboran dua sumur gas akan dimulai pada 2018 dan sekarang dalam proses persiapan untuk pondasi pengeboran yang akan selesai berkisar 2-3 bulan.

Pekerjaan pengembangan proyek lapangan gas Jambaran-TBR lainnya, lanjut Manajer Humas PPEC Abdul Malik, berupa pekerjaan pembangunan sipil dimulai pada 2016. Pekerjaan yang sudah berjalan, kata dia, adalah pembangunan akses jalan, gedung perkantoran juga berbagai pekerjaan sipil lainnya termasuk pembangunan lapangan heli.

Di dalam melaksanakan pekerjaan itu, lanjutnya, melibatkan sekitar 200 tenaga kerja. Namun, proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-TBR pada puncaknya akan melibatkan sekitar 4.000 tenaga kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper