Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Cabai Berfluktuasi, Pemkot Malang: Kamis Turun, Jumat Naik Lagi

Harga cabai rawit di Kota Malang terus berfluktuasi dan cenderung tinggi yang dipicu dari sisi kurangnya pasokan.
Pedagang membenahi cabai rawit merah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa (2/1). Menurut pedagang cabai rawit merah mengalami mencapai Rp100.000 per kilogram karena pasokan berkurang selama libur panjang./Antara
Pedagang membenahi cabai rawit merah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Selasa (2/1). Menurut pedagang cabai rawit merah mengalami mencapai Rp100.000 per kilogram karena pasokan berkurang selama libur panjang./Antara

Bisnis.com, MALANG - Harga cabai rawit di Kota Malang sempat menurun pada Kamis tetapi sehari setelahnya harga justru kembali meningkat yang dipicu kurangnya pasokan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Malang Wahyu Setianto mengatakan Kamis (12/1/2017) harga cabai rawit di pasar-pasar tradisional sudah turun di angka Rp80.000/kg.

“Namun hari ini (Jumat, 13/1/2017), harga cabai rawit sudah tembus rerata Rp100.000/kg. Bahkan di Pasar Oro-oro Dowo dijual Rp110.000/kg,” ujarnya di Malang, Jumat (13/1/2017).

Berdasarkan informasi pedagang, tingginya komoditas karena dari kulakan sudah tinggi. Karena tidak mau merugi, maka meenjual cabai rawitnya dengan harga di atas harga kulakan.

Dengan harga cabai rawit yang sebesar itu, kata dia, maka memang perlu dilakukan Operasi Stabilisasi Harga Pasar (OHSP). Karena itulah, dia akan berkoordinasi dengan Bulog untuk mendesak digelarnya OHSP di beberapa titik.

Dengan cara itu, maka diharapkan memberikan efek psikologis bagi pedagang untuk tidak terus menaikkan harga cabai rawit. Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan Ramadan dan Lebaran yang diperkirakan meningkat, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, Dinas Pertanian, Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Lewat kegiatan Urban Farming atau Keluarga Peduli Pangan, diharapkan BI Malang dapat segera merealisasikan program tersebut. Idealnya komoditas cabai bisa ditanam Januari, setidaknya Februari. Dengan ditanam pada Januari-Februari, maka empat bulan berikutnya masyarakat bisa memanen tanaman cabainya.

Lewat Urban Farming, rencananya BI Malang memberikan bantuan bibit cabai dan poly bag bagi keluarga agar menanam komoditas tersebut. Dengan cara itu, permintaan cabai di pasar bisa agak berkurang. Dengan begitu, maka bisa menekan harga tidak terus menaik.

“Jika kondisi cuaca seperti ini, maka kami khawatir produksi cabai akan terganggu. Jika hal itu terjadi, maka otomatis harganya akan tinggi,” ucapnya.

Untuk memperkuat sisi pasokan, Kab. Malang, Jawa Timur, juga akan menambah luasan tanaman cabai rawit seluas 1.300 hektare untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan pada Ramadan dan Lebaran.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kab. Malang M. Nasri Abdul Wahid mengatakan kebutuhan cabai saat Ramadan dan Lebaran biasanya cukup banyak. “Agar kondisi jangan sampai terjadi seperti saat ini, maka luasan tanaman cabai perlu ditambah,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Choirul Anam
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper