Bisnis.com, MAKASSAR - Penggunaan bahan bakar non subsidi seluruh segmen meliputi gasoline di Regional Sulawesi diharapkan bisa lebih meningkat signifikan tahun seiring dengan semakin beragamnya varian yang ditawarkan kepada konsumen.
Paling anyar, PT Pertamina (Persero) MOR VII Sulawesi mulai memasarkan varian Dexlite yang merupakan produk perseroan untuk kendaraan mesin diesel yang memiliki angka setana (cetane number) 51, berada di atas Solar subsidi yang memiliki angka setana 48 namun berada di bawah Pertamina Dex 53.
GM Pertamina MOR VII Sulawesi Tengku Badarsyah mengemukakan produk tersebut diestimasi bakal ikut mendorong migrasi penggunaan BBM subsidi ke non subsidi secara menyeluruh di regional tersebut.
"Untuk tahun ini, kami targetkan 40 SPBU di Sulawesi sudah menjual Dexlite. Tentu akan jadi alternatif pilihan bagi konsumen untuk beralih dari Solar subsidi," katanya di sela-sela peluncuran Dexlite di Makassar, Rabu (11/1/2017).
Selain menyasar kendaraan pribadi yang bermesin diesel, lanjut Tengku, penjualan Dexlite juga akan secara aktif menyasar operator angkutan umum maupun barang. Adapun produk Dexlite di Regional Sulawesi dibanderol Rp7.350 per liter.
Secara keseluruhan, penjualan varian anyar tersebut bakal lebih mendorong komposisi penjualan BBM non subsidi secara menyeluruh pada level 20% hingga akhir tahun ini.
Sejauh ini, migrasi dari BBM bersubsidi ditopang oleh penjualan gasoline jenis Pertalite yang secara perlahan mulai menggeser penjualan Premium di Sulawesi.
Berdasarkan data perseroan, performa penjualan Pertalite maupun Pertamax yang masuk dalam kelompom BBM non subsidi secara konsisten terus mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Sejauh ini, penjualan Pertalite di Sulawesi telah mencapai 1.543 KL per hari sedangkan Pertamax 331 KL setiap hari.
Tengku mengestimasi, kondisi yang serupa bakal terjadi pada BBM jenis solar yang kemungkinan besar tergusur seiring dengan penjualan Dexlite, meski membutuhkan proses dan waktu yang tidak singkat.
"Namun lebih utama, kehadiran Dexlite ini merupakan bentuk kontribusi positif perseroan dalam menopang upaya pemerintah dalam mengurangi penggunaan BBM subisdi jenis Solar," katanya.