Bisnis.com, PALEMBANG – Pengusaha ritel di Sumatra Selatan memerkirakan pertumbuhan industri ritel mampu mencapai 20%-25 % dengan catatan perlu ada dukungan dari pemerintah daerah.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Sumsel Hassanuri mengatakan dukungan itu berupa implementasi program pemangkasan perizinan yang diarahkan pemerintah pusat.
“Jika itu dapat diimplementasikan secara menyeluruh oleh Pemda ini dapat menjadi stimulus bagi pelaku ritel untuk berinvestasi kembali,” katanya, Jumat (6/1/2016).
Hasannuri menambahkan faktor lain yang menjadi sorotan investor yakni kondisi iklim politik di suatu daerah.
Pasalnya, kata dia, sebagai contoh jika daerah tersebut sedang memasuki masa Pilkada maka biasanya pemilik modal akan menahan investasi terlebih dahulu hingga bergulirnya pemerintahan yang baru.
“Hanya saja semua itu tetap tidak terlepas dari kondisi daya beli masyarakat yang tentu menjadi faktor penentu pebisnis ritel berinvestasi. Ini tugas pemerintah untuk memperbaiki perekonomian tahun ini,” ujarnya.
Dia melanjutkan tumbuhnya industri ritel tahun ini juga bakal didorong oleh ekspansi peritel yang menggarap pasar di luar Palembang, seperti Kabupaten Muara Enim, Kota Prabumulih, Kabupaten Lahat dan Kota Lubuklinggau.
‘Pelaku ritel melihat potensi pasar di sejumlah daerah selain Palembang cukup menjanjikan sehingga berani investasi meski kondisi belum begitu baik,” katanya.
Sejumlah daerah yang disebutkan tersebut, kata Hassanuri, dianggap peritel memiliki tingkat daya beli yang cukup baik, ditambah persaingan di bisnis tersebut belum terlalu sengit.
“Kami mengamati selama ini masyarakat di sejumlah daerah akan menuju Palembang saat akhir pekan untuk belanja, nah peluang inilah yang ditangkap pelaku ritel untuk jemput bola berinvestasi di sejumlah daerah potensial tersebut,” katanya.
Meski demikian, bukan berarti pasar ritel di Palembang sebagai pusat perekonomian Sumsel tidak potensial, melainkan untuk Palembang peritel masih wait and see mengingat tingkat persaingan yang lebih besar.
“Peritel lebih memaksimalkan bisnis yang sudah terlebih dahulu agar mampu bersaing," katanya.
Dia menambahkan secara keseluruhan pertumbuhan bisnis ritel di Sumsel sepanjang tahun lalu mampu tumbuh di angka 15% atau masih di bawah target awal tahun Aprindo yang sebesar 20%.