Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian memastikan stok bawang merah dan aneka cabai pada awal tahun mendatang berada di level aman. Untuk itu, perlu ada upaya menjaga tata niaga sehingga harganya di tingkat konsumen tidak melonjak.
Dirjen Hortikultura Spudnik Sudjono menyampaikan dengan penerapan pola tanam, luas penanaman aneka cabai per bulan mencapai lebih dari 12.000 ha, denga total luas tanam sepanjang tahun mencapai 151.182 ha.
Adapun, luas tanam bawang merah per bulan rata-rata mencapai 11.000 ha, dan luas tanam sepanjang tahun 132.247 ha.
“Memang la nina mempengaruhi produksi, karena proses pematangan lewat fotosintesis tidak maskimal. Tapi neracanya masih positif [surplus],” jelas Spudnik dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (28/12/2016).
Spudnik merincikan untuk bulan Desember ini, ada panen cabai besar sebanyak 84.684 ton. dengan kebutuhan flat sebesar 76.427, maka produksi bulan ini mencatatkan surplus sebanyak 8.212 ton.
Pada Januari mendatang, kebutuhan cabai besar memang meningkat menjadi 92.101 ton, namun produksi yang tersedia mencapai 94.368 ton.
Data Ditjen Horti juga mencatat ketersediaan bawang merah pada Desember mencapai 108.554 ton. Dengan kebutuhan sebesar 82.169 ton, maka produksi bawang merah pada Desember mencatatkan surplus sebesar 26.385 ton.
Sementara itu, untuk persiapan kebutuhan di bulan Januari, Spudnik menyebut akan tersedia panen bawang merah sebesar 107.417 ton. Dengan kebutuhan sebesar 95.614 ton, produksi bawang merah pada Januari tercatat surplus 11.776 ton.