Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Desa Tertinggal, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDT) kian massifmeluncurkan program-program yang bertujuan menggerakkan perekonomian wilayah perdesaan berbasis masyarakat, salah satunya Usaha Bersama Komunitas (UBK).
Melalui program tersebut, kementerian memberikan bantuan pengembangan usaha bisnis dengan tujuan mendorong peningkatan pendapatan ekonomi perdesaan berbasis komunitas warga desa.
Peluncuran program UBK secara resmi dilakukan di Kuta, Bali pada 14 Desember 2016.
"UBK merupakan perwujudan dari One Village One Product (OVOP), dimana di setiap desa ditargetkan memiliki produk unggulan yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa. Di sini, kami hanya memfasilitasi a.l.permodalan, penguatan manajemen, peralatan produksi," kata Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes, Faizul Ishom, dalam rilis Kemendes kepada Bisnis.com, Jumat (16/12/2016).
Dia menaruh harapan bantuan program UBK dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa dan sekaligus menjadi pondasi yang kuat dalam menopang pertumbuhaan ekonomi nasional.
Dirjen Pembangunan Kawasan Pedesaan Kemendes, Johozua M Yoltuwu mengatakan pada tahun 2019 diharapkan akan terbentuk 75.000 outlet Desa Smart se-Indonesia yang akan berperan mengembangkan produk-produk unggulan desa.
Pada peluncuran UBK, digelar juga Expo UBK yang memamerkan produk-produk unggulan dari 47 perwakilan desa dari berbagai provinsi se-Indonesia. Mereka adalah para penerima bantuan program UBK Kemendes.