Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kalah Bersaing, Industri Keramik Jatim Terkontraksi 20%

Industri keramik di Jawa Timur dalam negeri pada tahun ini mengalami kontraksi yang cukup tinggi yakni mencapai 15%-20% akibat kalah bersaing dengan produk keramik impor.
Pabrik keramik/Ilustrasi
Pabrik keramik/Ilustrasi

Bisnis.com, SURABAYA – Industri keramik di Jawa Timur dalam negeri pada tahun ini mengalami kontraksi yang cukup tinggi yakni mencapai 15%-20% akibat kalah bersaing dengan produk keramik impor.

Director Sales and Distribution PT Platinum Ceramics Industry Welly Sentosa mengatakan dengan kondisi seperti saat ini, perusahaan keramik dalam negeri berharap pemerintah peka dan membatasi produk impor yang masuk.

“Pembatasan terutama di pelabuhan-pelabuhan daerah atau hanya diperbolehkan di pelabuhan tertentu sehingga ada cost logistik tambahan bagi produk impor yang masuk saat didistribusikan ke daerah-daerah,” jelasnya, Rabu (14/12/2016).

Dia mengatakan harga produk keramik dan granit lokal sangat kalah bersaing dengan produk impor yang menawarkan harga lebih murah. Hal tersebut membuat konsumen lebih memilih produk impor ketimbang buatan dalam negeri.

“Bisa dibayangkan harga granit impor buatan China bisa lebih murah 20%-30% dari harga produk kita, termasuk juga produk dari Vietnam. Di sini kami masih sangat berharap ada penurunan harga gas supaya biaya produksi kami bisa ditekan,” imbuhnya.

Welly menambahkan banyaknya produk impor yang masuk membuat produsen keramik lokal lebih banyak beralih ke segmen menengah ke bawah karena pasarnya dianggap masih lebih besar. Produksi keramik dalam negeri pun mengalami over suplai yang menyebabkan terjadinya perang harga antar perusahaan keramik lokal.

“Kami masih optimistis terhadap industri keramik, tahun depan setidaknya akan tertolong oleh proyek-proyek pemerintah seperti pembangunan fasilitas umum berupa puskesmas, rumah sakit maupun sekolah,” imbuhnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper