Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman melangsungkan dialog dengan ribuan peserta yang menolak impor kentang. Para peserta demo merupakan kumpulan dari sejumlah aliansi petani dalam negeri.
Dalam dialog terebut, Enggar menuturkan dia akan seger amengundang para bupati dari daerah sentra produksi kentang untuk menata ruang dan pengolahan tanah sehingga dapat digunakan sebagai lahan tanam atau budidaya kentang.
Dalam dialog tersebut, petani pun mengeluhkan kemitraan mereka dengan Indofood yang dinilai tidak adil . “Saya akan memanggil pihak Indofood untuk mengklarifikasi di mana ketidak-fair-an yang dikeluhkan petani. Menurut mereka [Indofood], kalau bibitnya tidak bagus, tidak bayar,” kata Enggar dalam siaran tertulis, Kamis (8/12/2016).
Saat melangsungkan demo, peserta meminta pemerintah untuk segera menghentikan impor kentang yang belakangan ini masuk pasar rakyat yang menbuat para petani menjadi lebih gelisah. Menurut mereka, kentang impor bahkan dijual di Pasar Induk Kramat Djati.
Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Spudnik Sudjono menyampaikan RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura] untuk kentang impor mulai hari ini akan distop, khususnya jenis kentang Atlantik. Kentang Atlantis sebenarnya diperuntukan untuk pemenuhan bahan Indutri.
“Kementan tidak pernah mengeluarkan izin impor jenis Granula [kentang sayur]. Di negara kita kentang yang dikembangkan hampir 80% jenisnya adalah jenis granula dan jenis ini akan tetap dikembangkan di dalam negeri,” ungkap Spudnik.
Terkait dengan ditemukannya Kentang Granula di Pasar Induk Kramat Djati, Mentan langsung menyerahankan buktinya kepada pihak kepolisian karena sudah hampir dipastikan kentang tersebut iIegal.