Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai dengan pelayanan penuh, Batik Air berencana membuka layanan penerbangan ke tujuh kota di luar negeri pada semester I/2017 sebagai bagian dari upaya maskapai menyasar pasar regional.
Tujuh kota itu a.l. Kuala Lumpur di Malaysia; Chennai, Kalkuta, dan Mumbai di India. Lalu, Shenzhen dan Guang Zhou di China; dan Perth di Australia. Adapun, Batik Air akan terbang ke kota-kota tersebut setiap hari (daily flight).
Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengatakan proses pengajuan rute internasional sampai saat ini masih berjalan. Kendati demikian, dia optimistis ketujuh kota itu siap dilayani seluruhnya di akhir semester I/2017.
“Rute ke India masih kami jadwalkan dapat terbang bulan ini. Mungkin pada pekan ketiga. Tetapi, untuk tahap pertama ini, tidak langsung ke tiga kota. Chennai dulu dengan frekuensi terbang satu kali sehari,” katanya di Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Setelah itu, lanjut Achmad, Batik Air mulai membuka penerbangan ke China dan Australia. Rencananya, Batik Air bakal mendatangkan empat armada A320 baru pada kuartal I/2017 guna mendukung penerbangan tersebut.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah dapat ikut mendukung rencana Batik Air untuk mengembangkan konektivitas ke rute regional itu antra lain dengan meningkatkan kapasitas bandara dalam negeri.
“Kami menyasar pasar luar negeri ini sebenarnya juga masih menunggu pemerintah untuk mengembangkan bandara kita. Sekarang kan, kapasitas bandara kita ini sudah penuh, baik apron [tempat parkir pesawat], maupun ruang udara,” tuturnya
Seperti diketahui, layanan Batik Air masih didominasi di penerbangan domestik. Hingga saat ini, Batik Air baru membuka rute penerbangan internasional, dari Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng menuju Bandara Changi Singapura.
GARUDA INDONESIA
Pada saat bersamaan, Garuda Indonesia juga terus memperkuat rute penerbangan regional. Pada 12 Desember 2016, maskapai dengan pelayanan penuh itu resmi melayani rute baru Jakarta-Mumbai via Bangkok.
Rute penerbangan Jakarta–Mumbai (pulang pergi/PP) nantinya dilayani sebanyak tiga kali per pekan dengan menggunakan armada jenis Boeing 737-800 NG yang berkapasitas 156 kursi pesawat.
VP Corporate Communications PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) Benny S. Butarbutar mengatakan dibukanya rute Jakarta–Mumbai memberikan pilihan bagi masyarakat di India yang ingin bepergian ke beberapa kota besar di Indonesia.
“Kini masyarakat di India dapat mudah mengakses penerbangan ke Indonesia melalui Jakarta, dengan waktu transit yang singkat di Bangkok. Kami yakin penerbangan Jakarta-Mumbai merupakan pasar yang potensial,” ujarnya.
Benny menilai rute tersebut dapat mendukung aktivitas perekonomian dan sektor pariwisata nasional. Asal tahu saja, jumlah turis India yang berkunjung ke Indonesia pada akhir tahun ini tumbuh 30%, menjadi 350.000 orang dari sebelumnya 270.000 orang.
Selain India, Garuda Indonesia juga telah melayani penerbangan dari Jakarta ke berbagai negara di kawasan Asia lainnya, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, China, Korea Selatan, Jepang dan Arab Saudi.