Bisnis.com, TANGERANG-- Pemerintah Kota Tangerang menargetkan mampu mengoperasikan penuh hingga 10 bus yang termasuk proyek Bus Rapid Transit (BRT) pada tahun depan.
Pada tahap awal, pemkot melalui Dinas Perhubungan Kota Tangerang mulai melakukan uji coba dengan meresmikan BRT dengan empat bus. Untuk selanjutnya, pemkot berharap enam bus sisanya dapat beroperasi pada 2017. Seperti diketahui, Kementerian Perhubungan telah menghibahkan 10 bus kepada Pemkot Tangerang.
"Proyek BRT ini sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah [RPJMD] Kota Tangerang. Uji coba akan dilakukan selama satu bulan dengan rute Poris Plawad-Jatiuwung," kata Kepala Dishub Tangerang Kepala Dishub Kota Tangerang Engkos Zarkasih di Tangerang, Minggu (4/12).
Hingga saat ini, Engkos menyebutkan pihaknya telah membangun 20 halte sebagai sarana pendukung operasional BRT tersebut. Sebelumnya, operasionalisasi BRT sempat tertunda akibat tidak ada perusahaan yang berminat untuk menjadi operator proyek BRT. Proyek ini seharusnya mulai beroperasi pada awal tahun ini.
Bus tersebut akan memuat setidaknya 60 orang dan dibandrol dengan harga promo Rp3.000 untuk penumpang umum dan Rp1.000 untuk pelajar. Bus tersebut akan beroperasi mulai pukul 05.00 WIB-22.00 WIB.
"Pada masa uji coba, kami akan memantau antusiasme dari masyarakat. Harga akan turun bertahap hingga Rp2.000 untuk umum," ucapnya.
Pada saat yang sama, Kepala Bidang Angkutan Dishub Tangerang Ismu Hartono mengungkapkan pihaknya sudah menyiapkan empat koridor BRT. Tetapi, pada tahap uji coba, baru satu koridor saja yang beroperasi.
"Kebutuhannya mencapai 30-40 bus, tapi pada tahap awal, 10 bus dulu. Kami juga sudah melakukan sosialisasi, terutama untuk anak sekolah. Pada dua minggu pertama, anak sekolah digratiskan," tambahnya.
Untuk sementara waktu, Engkos menjelaskan operasional empat bus tersebut berada di bawah pengawasan Dishub. Tetapi, pada tahun depan, Dishub akan menggelar lelang untuk menentukan operator 10 bus ini.
Terkait model pembayaran, Dishub sudah bekerja sama dengan PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk. sehingga penumpang bisa menggunakan kartu prabayar layaknya kartu yang digunakan Transjakarta dan commuter line di Jakarta.
BRT sendiri merupakan salah satu solusi pengembangan variasi transportasi publik belakangan yang bertujuan untuk mengurangi angka kemacetan. Sebagaimana diketahui, sebagian besar masyarakat Kota Tangerang bekerja di Jakarta sehingga dibutuhkan alternatif moda transportasi, selain kendaraan pribadi.