Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WTO Bahas Perjanjian Perdagangan Produk Ramah Lingkungan

Pemain besar perdagangan dunia, termasuk Amerika Serikat, China dan Jepang, akhir pekan ini berkumpul dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Jenewa untuk membuat daftar produk ramah lingkungan yang tarifnya akan dikurangi atau ditiadakan.
Ilustrasi. /mediaglobal.org
Ilustrasi. /mediaglobal.org

Bisnis.com, JENEWA - Pemain besar perdagangan dunia, termasuk Amerika Serikat, China dan Jepang, akhir pekan ini berkumpul dalam pertemuan Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) di Jenewa untuk membuat daftar produk ramah lingkungan yang tarifnya akan dikurangi atau ditiadakan.

Produk-produk ramah lingkungan yang dimaksud meliputi panel surya, kincir angin dan pemantau kualitas udara "yang bisa membantu mencapai tujuan-tujuan perlindungan lingkungan dan iklim" menurut WTO.

Komisioner Perdagangan Uni Eropa Cecilia Malmstroem berbicara dalam pertemuan itu bersama para pejabat senior dari 17 negara, termasuk Perwakilan Dagang Amerika Serikat Michael Froman.

Para pejabat berharap bisa menyelesaikan sebuah perjanjian pada Minggu namun tidak bisa memberikan jaminan, kata seorang sumber yang dekat dengan WTO.

Pembicaraan tentang Perjanjian Barang Ramah Lingkungan dimulai Juli 2014 berdasarkan sebuah proposal di Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos enam bulan sebelumnya.

Malmstroem mengatakan sekitar 300 produk yang berhubungan dengan lingkungan akan dipertimbangkan dalam perundingan di Jenewa.

Nilai barang-barang yang diperdagangkan di sektor ini setiap tahun 1.000 miliar dolar AS lebih menurut data WTO yang dikutip kantor berita AFP.

Jika kesepakatan itu dicapai akhir pekan ini, negara-negara akan membuat daftar pengurangan tarif untuk masing-masing produk menurut juru bicara WTO pada Jumat (2/12/2016). WTO menyatakan manfaat dari kesepakatan apapun akan diperluas bagi seluruh anggotanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper