Bisnis.com, LEBAK - Curah hujan yang tinggi tidak menguntungkan bagi para petani kedelai di Kabupaten Lebak, Banten.
Produksi kacang kedelai di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten tahun 2016 menurun hingga mencapai 204 ton dengan lahan seluas 154 hektare.
"Kami memperkirakan menurunnya produksi kedelai itu karena curah hujan sepanjang 2016 cenderung meningkat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Minggu (27/11/2016).
Selama ini, minat petani Lebak untuk membudidayakan tanaman kedelai berkurang dibandingkan tahun 2015 lalu yang memproduksi hingga 949 ton dengan luas 1.000 hektare.
Kemungkinan berkurangnya petani mengembangkan tanaman kedelai karena faktor curah hujan tinggi, sehingga rawan terserang hama maupun organisme pengganggu tanaman (OPT).
Selain itu, juga akibat kesulitan permodalan juga tidak adanya program bantuan benih dari Kementerian Pertanian.
Dengan demikian, kata dia, petani Lebak kurang bersemangat untuk mengembangkan budi daya tanaman kedelai.
Apalagi, komoditas kedelai bukan andalan pendapatan ekonomi petani.
Mereka lebih memilih tanaman padi, sayuran dan buah-buahan.
"Kami terus mendorong petani agar mengembangkan tanaman kedelai karena permintaan pasar cukup tinggi," tuturnya.
Menurut dia, pemerintah daerah mengusulkan tahun 2017 petani mendapat bantuan benih kedelai melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT).
Penyaluran bantuan program tersebut dapat mendongkrak produksi kedelai juga peningkatan ekonomi petani.
"Kami minta kepada petani yang menerima bantuan, benih itu nantinya bisa ditanam di lahan-lahan sawah," ucapnya.
Sementara itu, Soleh, 45, seorang pedagang di Pasar Rangkasbitung mengaku dirinya saat ini mendatangkan kacang kedelai dari impor Amerika Serikat karena produksi lokal tidak memenuhi.
Dirinya juga menampung kedelai dari petani Kabupaten Lebak, namun produksinya sangat kecil.
"Hingga kini produksi kedelai masih kurang dan diharapkan petani dapat bantuan untuk meningkatkan produksinya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
