Bisnis.com, JAKARTA – Drywall system atau dinding kering diyakini sebagai bahan bangunan efisien dibandingkan dengan dinding konvensional. Sayangnya, produksi dan penggunaan di Indonesi masih rendah.
Managing Director PT Saint-Gobain Construction Products Indonesia (SGCPI) Hantarman Budiono mengatakan kondisis tersebut berbeda dengan di Singapura yang pemerintahnya tengah mendorong penggunaan drywall untuk menggantikan dinding bata sebagai usaha perlindungan terhadap lingkungan.
Bahkan keseriusan pemerintah Singapura tersebut telah diwujudkan dalam bentuk regulasi dan menargetkan 80% dari bangunan-bangunan yang ada di sana, sudah tersertifikasi green mark pada 2030 nanti.
Hantarman mengindikasikan rendahnya penggunaan drywall tersecermi dari produksi Gyproc merupakan merek papan gypsum yang diproduksi oleh SGCPI anak usaha dari Saint-Gobain di Cikande, Banten masih sekitar 30 juta meter [m2] persegi papan gypsum per tahun.
“Kami sudah melakukan investasi US$45 juta untuk produksi Gyproc tersebut, sayangnya total konsumsi gypsum di Indonesia masih relatif rendah, tetapi kami yakin dengan potensi yang ada, pasar Indonesia dapat ditaklukkan. Apalagi kondisi kebutuhan perumahan di Indonesia pada saat ini masih sangat tinggi,” katanya melalui siaran pers, Minggu (20/11/2016).
Hantarman menambahkan penggunaan papan gypsum merupakan solusi tepat dalam menjawab kebutuhan hunian, karena produk ini memiliki sifat yang mudah diaplikasikan, cepat dalam pengerjaan, memiliki daya tahan lama, serta ramah lingkungan.
Dengan drywall, lanjutnya, sistem pengerjaan dapat diartikan dengan sebuah sistem partisi atau dinding dalam ruangan yang terdiri dari papan gypsum yang dipasang pada sebuah rangka dengan menggunakan bantuan skrup khusus. Dalam pemasangannya tidak akan menggunakan campuran semen dan air, sangat berbeda dengan dinding konvensional pada umumnya yang menggunakan batu bata, campuran semen, pasir, dan air.
“Di era modern seperti sekarang ini, penggunaan drywall semakin diminati karena banyak sekali kelebihannya dibandingkan dengan dinding konvensional. Drywall sejatinya digunakan sebagai dinding, tidak hanya sebagai partisi kantor tetapi juga untuk ruangan-ruangan di rumah, hotel, rumah sakit, apartemen, sekolah, gedung bioskop, hingga museum seni,” ujar Hantarman.
Dirinya menuturkan papan gypsum yang digunakan untuk drywall ini berbeda dengan papan gypsum untuk plafon, karena merupakan sistem yang terdiri atas rangka baja ringan yang dilapisi dengan papan gypsum dan direkatkan dengan sekrup khusus untuk drywall, seperti teknologi drywall system yang dimiliki oleh Gyproc.