Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Perdagangan mencatat kinerja pengapalan kopi dan teh Indonesia ke Taiwan menunjukkan geliat positif dalam lima tahun terakhir.
Selama lima tahun terakhir, data Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan tren ekspor teh Indonesia ke Taiwan tumbuh di level 20,77%. Pada periode Januari-Agustus 206, nilai ekspor teh ke Taiwan pun mencapai US$3,09 juta.
Tren pertumbuhan positif juga terpantau pada pengapalan kopi ke Taiwan. Kemendag merekam dalam lima tahun terakhir, tren pengapalan produk unggulan ini naik 1,32% dengan nilai ekspor yakni US$11,45 juta pada Januari-Agustus 2016.
Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Ditjen PEN) Kemendag Arlinda mengatakan geliat positif tersebut akan dimaksimalkan lewat kegiatan promosi. Aksi promosi, lanjutnya, juga dilakukan agar produk unggulan Indonesia ini dapat menguasai dan bersaing di pasar dunia.
Salah satu aksi promosi yang akan dilakukan yakni melalui perhelatan Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo 2016 di Taipei, Taiwan.
“Hal yang menggembirakan adalah ekspor kopi dan teh Indonesia ke Taiwan dalam kurun waktu lima tahun terakhir meningkat. Lewat pameran ini, diharapkan akan terjadi lagi peningkatan nilai ekspor tidak saja ke pasar Asia, tapi ke seluruh dunia,” kata Arlinda dalam keterangannya yang dikutip Minggu (20/11/2016).
Arlinda melanjutkan keterlibatan Indonesia dalam pameran tersebut merupakan hasil sinergi antara Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei dengan Ditjen PEN. Selain meningkat promosi, keikutsertaan ini juga dilakukan untuk menjalin hubungan dan kontrak dagang antara pelaku usaha Indonesia dan pembeli asing serta memaksimalkan penetrasi pasar.
Adapun, Taiwan International Tea, Coffee, and Wine Expo merupakan pameran internasional yang dihelat setiap tahun. Pada 2015, pameran ini sukses menampilkan 603 peserta dari mancanegara dan 1.514 gerai dari pelaku usaha lokal Taiwan. Arlinda menyebut selain Indonesia, negara yang eksis pada pameran itu yakni Amerika, Italia, Vietnam, Papua Nugini, dan dari kawasan Amerika Latin.
Nantinya, perusahaan-perusahaan Indonesia yang akan ikut dalam ajang ini yakni Adijaya Naturaindo, Billue Ciffee Corp, Ara Savis Sejahtera, Domba Bali Persada, Kopanindo Mitra Servistama, Kharisma Cantik Bermakna, Healthy Sweet Indonesia, Lima Bintang Pasifik, Goesae Trading Persada, Golden Malabar Indonesia, Wahana Sinar Kentjana, dan Santana Arta Nami.
Sementara itu, hingga akhir tahun lalu, neraca perdagangan nonmigas dengan Taiwan mengalami surplus bagi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus tersebut senilai US$3,6 miliar pada 2015. Pada Januari-Agustus 2016, kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke Taiwan tercatat senilai US$1,69 miliar.