Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Batik Air Rintis Rute ke India, China & Australia

Maskapai yang tergabung dalam kelompok bisnis Lion Air Group, Batik Air berencana membuka rute penerbangan berjadwal internasional baru menuju India, China dan Australia mulai akhir tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA—Maskapai yang tergabung dalam kelompok bisnis Lion Air Group, Batik Air berencana membuka rute penerbangan berjadwal internasional baru menuju India, China dan Australia mulai akhir tahun ini.
 
Direktur Utama Batik Air Achmad Luthfie mengatakan India dan China merupakan pasar yang cukup gemuk untuk digarap industri operator penerbangan. Apalagi, kedua negara juga memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia.  
 
“Ekonomi kedua negara juga terus tumbuh. India misalnya, jumlah kalangan menengah atas disana, sudah mencapai 200 juta orang. Tentunya, kalau mau bepergian, pasti ke luar negeri,” katanya di Jakarta, Kamis (17/11).
 
Achmad menambahkan frekuensi penerbangan berjadwal menuju India, China dan Australia nantinya dilakukan setiap hari (daily flight). Untuk India, Batik Air akan terbang ke tiga kota, yakni Chennai, Kolkata dan Mumbai, dari Jakarta.
 
Sementara untuk China, Batik Air bakal terbang dari Jakarta menuju Shenzhen dan Guang Zhou. Adapun, untuk penerbangan ke Australia, Batik Air bakal terbang dari Bali, dan mendarat di Perth.
 
“Kami berharap upaya Batik Air membuka penerbangan berjadwal internasional ke tiga negara tersebut dapat membantu pemerintah untuk mengejar target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2019 mendatang,” ujarnya.
 
Saat ini, lanjut Achmad, progres membuka penerbangan berjadwal menuju ketiga negara tersebut masih berjalan. Kendati demikian, sambungnya, proses yang tengah dilalui Batik Air sudah mencapai tahap akhir.
 
Apabila tidak ada aral melintang, layanan penerbangan berjadwal menuju India akan mulai dilakukan akhir tahun ini. Sementara, penerbangan berjadwal menuju China dan Australia akan dibuka pada 2017.
 
“India mungkin akhir tahun ini. Sementara dua negara lainnya, kami targetkan baru mulai tahun depan karena memang jumlah pesawat Batik Air saat ini juga masih kurang. China itu mungkin pada Februari,” tuturnya.
 
Saat ini, jumlah armada Batik Air baru sebanyak 37 unit, dan akan bertambah menjadi 41 unit akhir tahun ini. Adapun, total frekuensi terbang Batik Air sudah mencapai 209 penerbangan per hari dengan tingkat ketepatan waktu terbang sekitar 95%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper