Bisnis.com, BENGKULU - Perhelatan Bengkulu Expo resmi dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga pada Jumat (17/11/2016) di anjungan Sport Center Pantai Panjang.
Puspayoga mengapresiasi pemprov Bengkulu yang telah memiliki visi yang jelas untuk peta jalan (roadmap) pengembangan pariwisata provinsi tersebut dalam tiga tahun ke depan.
Menurutnya, Bengkulu sebenarnya telah memiliki banyak sekali wirausahawan di tingkat mikro, kecil, dan menengah. Sayangnya, mereka belum tertata dan terkelola dengan baik.
Oleh karena itu, dia berpendapat hal yang paling dibutuhkan oleh Bengkulu untuk saat ini adalah memperbaiki strategi pemasaran dan promosi.
"Dan itu harus dilakukan hingga detail-detailnya sampai ke tingkat mental masyarakatnya. Ini perlu waktu. Kalau sekadar membangun infrastruktur bisa diselesaikan dalam beberapa bulan asal punya uang, tetapi membangun karakter masyarakat ini perlu waktu," ujarnya dalam sambutannya.
Puspayoga yang adalah orang asal Bali mencontohkan pembangunan industri pariwisata di Pulau Dewata telah berlangsung selama ratusan tahun sejak zaman kerajaan.
"Artinya, pariwisata itu tidak segampang dan secepat membalikkan telapak tangan. Ini perlu waktu. Misalnya, dimulai dari bagaimana membuat masyarakat Bengkulu bisa tersenyum pada orang luar," tuturnya.
Selain itu, pembangunan pariwisata harus diimbangi dengan pengembangan UMKM khususnya kuliner dan kerajinan khas. Tujuannya agar para turis tidak kapok untuk datang kembali.
Di sela-sela pembukaan, Puspayoga juga secara khusus memberikan penghargaan kepada para perajin dan pelestari kain batik besurek khas Bengkulu, yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya nonbendawi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti kembali menegaskan acara expo tersebut merupakan batu lompatan awal untuk menuju realisasi program pariwisata Wonderful Bengkulu pada 2020.
"Expo ini adalah acara rutin, tapi tahun ini harus lebih baik dibanding sebelumnya. Selama ini exponya dilakukan sendiri-sendiri antarkabupaten dan kota, kali ini kami mensinergikan semuanya, sekaligus menggandeng 5 provinsi tetangga; Sumatra Selatan, Barat, Utara, Jambi, dan Bangka Belitung," ujarnya.
Dia berharap agar sinergitas tersebut dapat lebih membuka peluang bagi Bengkulu untuk menggaet investasi. Sehingga, dalam 3 tahun ke depan perekonomian Bengkulu dapat disejajarkan dengan provinsi-provinsi lain yang telah maju di Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas UKM, Perindustrian, dan Perdagangan Bengkulu Ismed Lakoni menjabarkan penyelenggaraan Bengkulu Expo 2016 dilakukan dalam rangka perayaat HUT ke-48 provinsi tersebut.
"Tujuannya adalah untuk mempromosikan UKM, meningkatkan kecintaan dan peningkatan daya saing produk-produk lokal dari Bengkulu," katanya.
Bengkulu Expo 2016 dimeriahkan oleh bazaar dengan total 89 stan. Diantaranya a.l. 32 stan dari UKM Provinsi Bengkulu, 12 stan dari pemerintah kota/kabupaten Bengkulu, 5 stan dari kementerian/lembaga, 7 stan dari pemprov, 10 stan dari BUMN, BUMD, dan mitra binaan, 13 stan dari pelaku industri pariwisata 1 stan dari pengusaha PLTU 6 stan dari berbagai asosiasi, serta 4 stan dari perusahaan perbankan.
Selain itu, terdapat juga pasar rakyat yang terdiri dari 30 stan. Pasar rakyat tersebut diikuti oleh 90 UKM dari Bengkulu.