Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Daerah dan BUMN ‘Berebut Kue’ Kawasan Industri Kendal

Bank daerah dan bank BUMN merapat ke Kawasan Industri Kendal atau KIK untuk menjalin kerja sama dalam transaksi keuangan maupun support pendanaan modal dalam segala bidang usaha.
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) mengamati maket Kawasan Industri Kendal (KIK) menjelang peresmiannya, di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-Aditya Pradana Putra
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) dan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong (kedua kiri) mengamati maket Kawasan Industri Kendal (KIK) menjelang peresmiannya, di Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Senin (14/11)./Antara-Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, SEMARANG - Bank daerah dan bank BUMN merapat ke Kawasan Industri Kendal atau KIK untuk menjalin kerja sama dalam transaksi keuangan maupun support pendanaan modal dalam segala bidang usaha.

Salah satu bank BUMN yang menjalin kerja sama yakni PT Bank Mandiri Tbk., wilayah Jawa Tengah dan DIY. Perseroan secara resmi menandatangani memorandum of understanding atau MoU dengan KIK dalam transaksi keuangan, guna menunjang keberlangsungan bisnis di kawasan tersebut.

KIK merupakan proyek joint venture antara PT Jababeka Tbk., dari Indonesia dan Sembcorp dari Singapura dengan perbandingan saham 51% -49%.

Regional CEO Bank Mandiri Wilayah Jawa Tengah dan DIY Maqin U. Norhadi menjelaskan kerja sama tahap awal dengan KIK menekankan pada transaksi keuangan. Menurutnya, perseoran sudah menyiapkan produk yang dibutuhkan oleh investor baik payment system, cash management serta produk pendukung sistem pembayaran.

“Kami sudah ada sistem yang mereka inginkan. Pemberian gaji bulanan juga menggunakan payroll dari Bank Mandiri. Makanya kerja sama itu nanti bisa berkembang apa yang mereka inginkan,” paparnya kepada Bisnis, Kamis (17/11/2016).

Maqin menjelaskan saat ini perseroan belum menyiapkan dana khusus untuk pembiayaan perusahaan yang berada di kawasan industri tersebut. Menurutnya, bujet anggaran dari perseroan tidak dipersiapkan khusus karena belum banyak perusahaan yang berada di wilayah setempat.

“Pada dasarnya, nasabah yang ingin meminjam dana dari Bank Mandiri untuk membangunan pabrik di KIK, ya kami siapkan,” terangnya.

Sementara itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng menyiapkan dana kredit perumahan rakyat atau KPR senilai Rp500 miliar untuk hunian karyawan yang bekerja di Kawasan Industri Kendal atau KIK.

Keberadaan KIK di Kendal dinilai Bank Jateng dapat memacu kredit perumahan. Pasalnya, proyek KIK yang menelan investasi sekitar Rp130 triliun bakal mendatangkan ratusan ribu tenaga kerja yang membutuhkan hunian di area kawasan industri atau di sekitar Kabupaten Kendal.

Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno memaparkan pekan lalu, PT KIK telah menandatangani kerja sama dengan Bank Jateng untuk support kredit dalam segala bidang usaha, terutama kredit perumahan di area kawasan industri.

Menurutnya, KIK sebagai perusahaan berskala nasional menginginkan partner bank lokal, salah satunya Bank Jateng. Supriyatno mengatakan bentuk kerja sama dalam bentuk transaksi, pendanaan dan perkreditan.
“Pembiayaan perumahan karyawan akan kami siapkan Rp500 miliar, jumlahnya akan berkembang tergantung permintaan,” terangnya.

Tidak hanya pembiayaan perumahaan, Supriyatno menjelaskan Bank Jateng juga sudah menyiapkan dana untuk pembiayaan infrastruktur dari sub kontraktor. Namun, dia enggan menyebutkan angka kredit untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri terbesar di Jateng.

Menurutnya, beberapa nasabah Bank Jateng juga mengambil lahan untuk membangun perusahaan di dalam kawasan industri tersebut. Maka dari itu, lanjutnya, perseroan akan meminta kualifikasi perusahaan mana saja yang dapat di-support untuk tambahan modal usaha.

“Kami juga support pembiayaan yang sifatnya nontunai, karena menyangkut pekerjaan besar. Kami berharap kerja sama ini juga membangun karakter sumber daya manusia,” jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper