Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kabupaten Ngawi Jadi Lumbung Padi Nasional

Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur menjadi sentra produksi padi untuk memasok kebutuhan beras nasional dengal luas area sawah produksi yang akan terus meningkat dari yang ada sekarang 136.00 hektar.
Panen Padi. /Bisnis.com
Panen Padi. /Bisnis.com

Bisnis.com, NGAWI - Pemerintah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur,berkomotmen menjadikan wilayahnya sebagai sentra produksi padi untuk memasok kebutuhan beras nasional, dengan terus memperluas area sawah produksi dari yang ada sekarang 136.00 hektar.

Budi Sulistiyono, Bupati Ngawi, mengatakan kesiapan memasok pasar besar nasional tersebut karena sudah memenuhi seluruh kebutuhan warga Ngawi yang hanya sekitar 20% dari total produksinya sekitar 150.000 ton per tahun.

“Kebutuhan padi untuk warga Kabupaten Ngawi hanya sekitar 20% dari total produksi sekitar 150.000 ton, sehingga kelebihanya mencapai 80% untuk mengisi pasar nasional, termasuk Jakarta,” katanya.

Dia menjelaskan hal tersebut kepada para wartawan cetak dan elektronik dari Jakarta yang difasilitasi Kementrian Pertanian melihat perkembangan pertanian di Jawa Timur, khususnya Tuban dan Ngawi, pada 12-15 November 2016.

Budi menjelaskan pengembangan lahan produksi padi di Kabupaten Ngawi yang ditargetkan pada 2016 seluas 129.000 hektar tersebut hingga akhir tahun ini dapat terlampaui menjadi 136.000 hektar.

Demikian juga produksinya, dari total lahan produksi padi yang ditargetkan menghasilkan sebanyak 770.000 ton itu sampai dengan akhir tahun ini dapat terealisir mencapai 770.783 ton.

Marsudi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Ngawi, menyatakan optimisitis kabupaten ini akan menjadi salah satu lumbung padi nasional yang sangat penting, khususnya untuk memasok kebutuhan di wilayah Jawa Timur.

“Bahkan melalui orang-orang Ngawi yang sudah lama tinggal di Jakarta, beras dari daerah ini juga sudah masuk pasar Jakarta dan daerah sekitarnya, dengan volume yang juga cenderung terus meningkat,” ujarnya.    

Menurutnya, melihat semangat para petani yang semakin tinggi untuk meningkatkan pendapatannya, maka sebagian diantara mereka diarahkan untuk mengembangkan tanaman padi organik mengingat pasarnya yang prospektif.

Respon para petani cukup bagus, lanjutnya, yaitu di Dusun Gatak, Kletekan, dengan mengembangkan tanaman padi organik seluas 20 hekter yang mulai panen, menyusul keberhasilan rekan-rekannya di bawah binaan Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) di Guyung, Kecamatan Gerih dengan luas sawah mencapai 35 ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper