Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Kota Padang menargetkan masuknya investasi dari pengusaha asal negeri jiran Malaysia di ibu kota provinsi Sumatra Barat itu, terutama di sektor pariwisata.
Wali Kota Padang Mahyeldi Dt Marajo menyebutkan untuk menjaring investor asal negara tersebut, pemda setempat menggelar festival ekonomi dan budaya akhir tahun ini bekerjasama dengan Malindo Business and Cultural Center (MBCC) Kuala Lumpur.
“Kami harapkan tujuannya ada investasi dari pengusaha-pengusaha asal Malaysia di Kota Padang,” katanya, Selasa (15/11/2016).
Menurutnya, Pemkot Padang memprioritaskan pengembangan sejumlah potensi di daerah itu, terutama di sektor pariwisata.
Di sektor pariwisata, pemkot membuka investasi pengembangan sepanjang bibir pantai, dengan prioritas Kawasan Wisata Terpadu (KWT) Gunung Padang, mencakup 400 ha meliputi Pantai Padang, Taman Siti Nurbaya, Danau Cimpago, Muaro Lasak, dan Kota Tua Padang.
Selain itu, pengembangan kawasan Pantai Pasir Jambak, Taman Hutan Raya (Tahura) Bung Hatta, dan Air Terjun Serasah Ulu Gadut.
Dia mengatakan potensi investasi daerah itu di sektor pariwisata dengan pembangunan hotel dan resort, serta wahana permainan mencapai di atas Rp1 triliun.
Adapun, potensi investasi lainnya yang ditawarkan adalah sektor perdagangan, infrastruktur, industri pengolahan, pembangkit listrik, dan investasi sektor pendidikan dan kesehatan.
Dato Alex Ong, Pengarah Malindo MBCC menjanjikan akan membawa rombongan pengusaha Malaysia yang tergabung di organisasi tersebut utnuk mengikuti Festival Ekonomi dan Budaya Antar Bangsa 2016 di Padang.
“Kami akan bawa para pelabur (investor) untuk mengikuti pertemuan di Padang,” katanya. Dia mengatakan pengusaha yang tergabung dalam Malindo MBCC antusias mengikuti festival ekonomi di Sumbar dan ketertarikan berinvestasi di daerah itu.
INVESTASI
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BKPM & PPT) Sumbar Miswar Dedy menyebutkan hingga kuartal ketiga tahun ini nilai investasi yang masuk ke daerah itu mencapai Rp4,03 triliun.
“Sejauh ini sudah melebihi target. Peluang bertambah masih sangat besar, karena sejumlah perusahaan sudah menunjukkan ketertarikan berinvestasi di Sumbar,” katanya.
Menurutnya, sejumlah sektor proritas investasi dan pembangunan masih dilirik investor, terutama sektor energi dan kelistrikan. Bahkan, imbuh Miswar, sejumlah perusahaan berniat menanamkan modalnya di bidang energi listrik.
Dia mengatakan potensi pengembangan kelistrikan di daerah itu sangat besar, mulai dari energi panas bumi atau geothermal dan listrik tenaga mikro hidro. Potensi yang dimiliki daerah itu diklaim sedikitnya 1.600 MW.
Selain itu, potensi sektor pariwisata, industri pengolahan yang sifatnya padat karya, dan pengembangan infrastruktur.
Miswar mengungkapkan tiga bulan menjelang tutup tahun realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp2,22 triliun dan penaman modal asing (PMA) mencapai Rp1,8 triliun.