Bisnis.com, DEPOK- CT Corp milik taipan Chairul Tanjung berencana akan membangun tempat wisata Trans Studio Depok di kawasan Harja Mukti Depok yang diharapkan bisa mulai dibangun pada 2017.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Kota Depok Yulistiani Mochtar mengatakan pihaknya sudah menerima berkas perizinan dari pihak CT Corp melalui anak usahanya pada Oktober lalu.
"Ada sekitar 4,3 hektare lahan yang akan dikembangkan untuk tempat wisata Trans Studio Depok di Harja Mukti. Dan rencananya ini adalah investasi hiburan terbesar di Depok," paparnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (12/11/2016).
Namun, dia menuturkan belum dihitung berapa kalkulasi besaran investasi yang ditanam pengelola Trans Studio Depok ke depan. Sebab, kata dia, pertemuan dengan pihaknya baru tahap awal.
Menurutnya, Trans Studio Depok bakal mirip dengan Trans Studio di kota-kota yang sudah ada yang juga akan dibangun hotel dan apartemen yang bersebelahan dengan tempat wisata tersebut.
"Kami dengar mereka saat ini sedang merancang anggaran belanja dulu berapa untuk nanti bisa dikembangkan. Ke depan ada tahap berikutnya untuk bertemu lagi sehingga bisa tahu berapa besaran investasinya," ujarnya.
Dia memaparkan saat ini Pemkot Depok baru memeriksa keabsahan pemilik lahan di kawasan Harja Mukti tersebut. Dia memastikan lahan 4,3 hektare tersebut sudah resmi dimiliki oleh perusahaan.
Yulistiani menambahkan rencana investasi Trans Studio Depok tersebut akan menambah daftar panjang penanaman modal dalam negeri yang berkontribusi bagi Pemkot Depok.
"Realisasi investasi Depok sendiri untuk tahun ini sudah tercapai. Tetapi saya tidak tahu tepatnya berapa karena datanya ada di kantor," paparnya.
Saat ini Trans Studio telah dibangun di Bandung dan Makassar. Selain di Depok, Trans Studio juga akan dibangun di Madiun. Bisnis mencoba mengonfirmasi beberapa pihak dari PT CT Corpora, tetapi tidak direspons.
Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Kota Depok Miftah Sunandar mengatakan investasi properti dan tempat hiburan di Depok dinilai masih menjanjikan.
Pihaknya mencatat terdapat beberapa kawasan yang bisa dibangun untuk sektor properti antara lain Sawangan, Cimanggis dan Tapos. "Dari 11 kecamatan yang ada, sebagian besar lahan untuk sektor properti memang sudah jenuh, tapi di perbatasan-perbatasan masih ada lahan," paparnya.