Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kawasan Industri Kendal Diminta Jadi Pusat Sektor Padat Karya

Kementerian Perindustrian mendorong Kawasan Industri Kendal atau KIK menjadi pusat sektor padat karya seperti industri furniture serta industri tekstil dan produk tekstil (TPT).
Ilustrasi Pelabuhan Kendal sebagai penghubung jalur perdagangan dan transportasi kawasan industri setempat./semarang.bisnis.com
Ilustrasi Pelabuhan Kendal sebagai penghubung jalur perdagangan dan transportasi kawasan industri setempat./semarang.bisnis.com

Bisnis.com, SEMARANG - Kementerian Perindustrian mendorong Kawasan Industri Kendal atau KIK menjadi pusat sektor padat karya seperti industri furnitur serta industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memaparkan KIK di Kendal berdekatan dengan Semarang, ibu kota Provinsi Jateng, dan pusat mebel di Jepara. Dia memaparkan di lokasi strategis itu cukup banyak pelaku industri mebel dan fesyen.

Selain itu, target sektor lainnya sesuai rencana pengembangan KIK, yakni industri elektronik, otomotif, baja, makanan, dan kimia dasar. Sejak Agustus 2016, kata Airlangga, salah satu investor dari Singapura yang sudah beroperasi di KIK adalah PT. Tat Wai Industries.

Perusahaan itu membangun pabrik di atas lahan seluas 10.000 meter persegi dengan nilai investasi sebesar Rp65 miliar yang memproduksi produk furnitur berupa meja, kursi, dan lemari. Saat ini, tenaga kerja yang diserap perusahaan ini sebanyak 75 orang, yang 80% adalah tenaga kerja lokal di Kabupaten Kendal.

"Di dalam KIK juga akan didirikan Fashion City yang terintegrasi dari hulu sampai hilir dengan luas lahan mencapai 100 hektare," paparnya dalam konferensi pers di Semarang, Minggu (13/11/2016).

Menurutnya, kluster itu diharapkan mampu meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk tekstil di pasar domestik dan ekspor.

Airlangga memaparkan kota fesyen tersebut bakal dilengkapi beberapa fasilitas penunjang, diantaranya pusat untuk penyediaan bahan baku, perbelanjaan, pameran, serta penelitian dan pengembangan produk tekstil.

Pengembangan KIK, katanya, menjadi pertanda baik bagi upaya pertumbuhan serta pemerataan ekonomi dan industri nasional. Hal itu sejalan dengan semangat Nawa Cita yang diemban pemerintahan Jokowi-JK, yakni meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional sehingga bangsa Indonesia bisa maju dan bangkit bersama bangsa-bangsa Asia lainnya.

Pasalnya, di pulau Jawa, selama ini kawasan industri berpusat di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur. "Makanya kami harapkan, melalui KIK, akan terjadi pemerataan ekonomi dan industri di Jawa Tengah sehingga mobilitas dan produktivitas masyarakat setempat bisa berjalan karena di kawasan ini cukup banyak industri padat karya," paparnya.

Dia memaparkan pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan kawasan industri sebagai lokasi strategis bagi pelaku usaha yang berinvestasi di Indonesia. Sesuai amanat UU No 3/ 2014 tentang Perindustrian.

Dalam regulasi itu termaktub bahwa perusahaan wajib melakukan aktivitasnya di dalam kawasan industri. Lebih lanjut, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No.142/2015 tentang Kawasan Industri yang mengatur secara teknis pengembangan kawasan industri.

Berdasarkan Peraturan Presiden No. 3/2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional, KIK termasuk di dalamnya. Oleh karena itu, pemerintah memacu percepatan pembangunan kawasan terintegrasi pertama di Jateng ini karena akan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.

Pembangunan KIK memberikan multiplier effect bagi perekonomian nasional melalui peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja dan penerimaan devisa.

"Salah satu langkah untuk mempercepat penyebaran dan pemerataan industri adalah melalui pembangunan kawasan industri. Ini juga sesuai arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan Indonesia sentris", kata Menperin.

Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. Budianto Liman memaparkan KIK merupakan usaha patungan antara Graha Buana Cikarang, anak perusahaan PT Jababeka Tbk dengan Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd., anak perusahaan Sembawang Development Ltd. asal Singapura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper