Bisnis.com, Jakarta — Bank Indonesia melaporkan posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2016 sebesar USS115,0 miliar atau menurun US$700 juta dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$115,7 miliar.
Dalam laporannya, BI menyebutkan posisi cadangan devisa per akhir Oktober 2016 cukup untuk membiayai 8,8 bulan impor atau 8,4 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
“Perkembangan tersebut antara lain dipengaruhi oleh penerimaan devisa seperti penerimaan pajak dan penerbitan SBBI valas yang masih cukup untuk menutupi kebutuhan devisa antara lain untuk pembayaran utang luar negeri Pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo,” tulis BI dalam laporannya, Senin (7/11/2016).