Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jateng Minta Perbankan Kucurkan Kredit Sektor Pariwisata

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta kepada lembaga perbankan untuk mengucurkan kredit ke sektor pariwisata, guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah.
Candi Borobudur/Antara
Candi Borobudur/Antara

Bisnis.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meminta kepada lembaga perbankan untuk mengucurkan kredit ke sektor pariwisata, guna memacu pertumbuhan ekonomi daerah.

Destinasi wisata di Jateng yang menjadi daya tarik wisatawan domestik maupun mancanegara berada di Candi Borobudur, Sangiran, Dieng dan Karimunjawa. Empat lokasi itu dinilai mampu mendongkrak kunjungan wisatawan asing yang menembus angka 435.000 orang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng Prasetyo Aribowo mengatakan sektor perbankan dinilai belum begitu menyentuh industri pariwisata. Padahal, potensi destinasi wisata di Indonesia pada umumnya dan Jateng pada khususnya cukup bagus untuk menarik wisatawan.

Kontribusi industri perbankan dalam sektor pariwisata, katanya, bisa masuk melalui kredit home stay. Menurut Prasetyo, pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata mencanangkan pembangunan 100.000 unit home stay.

Dari angka itu, pihaknya berharap Jateng dapat porsi pencanangan 10.000 unit home stay yang dicanangkan pemerintah pusat. “Jika perbankan dukung penuh sektor pariwisata, saya yakin industri pariwisata bakal bertumbuh,” paparnya, Jumat (4/11/2016).

Pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk dari Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, untuk mendorong supaya lembaga perbankan mendukung pengembangan pariwisata di Jateng.

Dia menjabarkan pemerintah pusat saat ini fokus mengembangkan 10 destinasi pariwisata, salah satunya di Candi Borobudur. Prasetyo menjelaskan untuk pengembangan 10 destinasi wisata utama dibutuhkan US$20 miliar atau sekitar Rp200 triliun.

Setengahnya dibutuhkan untuk sarana publik sementara pemerintah hanya bisa menyediakan Rp30 triliun.

Padahal, kebutuhan infrastruktur pariwisata diangka Rp100 triliun, tapi rata-rata seluruh kementerian lembaga terakait hanya mampu Rp6 triliun per tahun dan sampai lima tahun berarti Rp30 triliun.

“Dana itu dipersiapkan mengantisipasi 2 juta wisatawan pada 2020 ke Borobudur. Salah satunya akses dari bandara ke sini lebih cepat. Serta menyikapi bandara baru di Kulonprogo DIY,” paparnya.

Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata tercatat wisatawan asing yang sebanyak 435.000 atau melebihi dari target diangka 320.000. Sementara untuk wisatawan domestik hingga Oktober 2016 tercatat 22 juta atau masih kurang sekitar 11 juta dari total target hingga akhir tahun ini diangka 33 juta orang.

“Dari angka itu, 60% wisatawan berkunjung ke Borobudur. Ini kan potensi luar biasa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Khamdi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper