Bisnis.com, JAKARTA- Indeks manufaktur Indonesia pada Oktober 2016 kembali mengalami kontraksi, setelah di level ekspansif pada September dan Agustus 2016.
HIS Markit dalam laman markiteconomic.com menjelaskan indeks manufaktur Indonesia ke bawah level 50, atau mengalami kontraksi.
Pada Oktober, indeks manufaktur Indonesia ke angka 48,7.
Dibandingkan negara lain di Asia Tenggara, angka indeks manufaktur Indonesia berada di peringkat ketiga, yaitu setelah Vietnam (51,7), Myanmar (49), dan Thailand (48,8).
Kondisi manufaktur Indonesia ke wilayah kontraksi, seperti dikutip dari rikis laman, dipengaruhi angka pesanan baru.
Indeks manufaktur Indonesia
Oktober | 48,7 |
September | 50,9 |
Agustus | 50,4
|
Sumber: Bloomberg, 2016
Indeks manufaktur negara di ASEAN
Vietnam: 51,7
Myanmar: 49
Thailand: 48,8
Indonesia: 48,7
Malaysia: 47,2
Singapura:46,8
Sumber: Bloomber, 2016