Bisnis.com, JAKARTA– Jumlah ekspor bahan bakar China rebound pada September, didorong oleh minyak diesel yang menyentuh level tertingginya, sejalan dengan aksi peningkatan produksi oleh para penyuling.
Berdasarkan data yang dirilis General Administration of Customs China, seperti dilansir Bloomberg hari ini (Jumat, 21/10/2016), negara pengguna energi terbesar di dunia tersebut mengekspor 1,6 juta metrik ton minyak diesel bulan lalu atau hampir melonjak 50% dari Agustus.
Jumlah rata-rata ekspor mencapai hampir 397.900 barel per hari (bph). Sementara itu, jumlah ekspor bensin naik 25% menjadi 840.000 ton dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sekitar 233.800 bph, rebound dari level terendahnya dalam lima bulan.
Pada September, tingkat penyulingan minyak negara tersebut naik 2,2% menjadi 10,7 juta bph dibandingkan dengan Agustus.
Menurut badan riset komoditas Shanghai, ICIS China, angka tersebut diperkirakan berlanjut naik bulan ini sejalan dengan membaiknya permintaan untuk minyak diesel pada kuartal terakhir tahun ini.
“Ekspor bahan bakar China cenderung akan tetap kuat sepanjang sisa tahun seiring ekspektasi peningkatan aktivitas pengolahan minyak pada kuartal keempat dengan tidak adanya pemeliharaan kilang,” ujar Lin Jiaxin, Analis ICIS China, sebelum rilis data tersebut.
Jumlah ekspor bensin dan minyak diesel telah naik di tengah angka pertumbuhan permintaan domestik yang cenderung biasa saja serta aktivitas penyulingan yang lebih tinggi.