Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Promosikan Indonesia Agar Masuk Invesment Rating S&P

Situasi ekonomi global tahun depan diproyeksikan masih belum pulih sehingga mempengaruhi investasi ke negara berkembang yang berpotensi turun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12, di Jakarta, Selasa (2/8)./Antara-Widodo S. Jusuf
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menghadiri World Islamic Economic Forum (WIEF) ke-12, di Jakarta, Selasa (2/8)./Antara-Widodo S. Jusuf

Bisnis com, JAKARTA--Situasi ekonomi global tahun depan diproyeksikan masih belum pulih sehingga mempengaruhi investasi ke negara berkembang yang berpotensi turun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam lawatannya sepekan di Amerika Serikat menyempatkan melakukan pertemuan dengan lembaga rating terkemuka yaitu Standard & Poor's (S&P), Fitch, dan Moody's. 

Dia mengatakan pertemuan dengan S&P menjadi sangat kritikal mengingat Indonesia gagal meraih investment grade pada tahun ini. Lembaga pemeringkat internasional S&P pada Juni 2016 mengafirmasi peringkat Indonesia masih Positive Outlook pada BB+.

Pemerintah masih harus melakukan perbaikan kerangka fiskal untuk  menghasilkan kinerja yang baik yang terlihat dari defisit anggaran yang menurun dan pinjaman yang rendah.

"Pertemuan ini menjadi sangat kritikal karena saat ini merupakan titik turning point bagi mereka untuk melakukan investment mengenai investment rating Indonesia," katanya, di Jakarta, Rabu (12/11/2016).

Indonesia gagal mendapatkan label layak investasi dari S&P karena pendapatan per kapita yang masih rendah dengan perkiraan sekitar US$3.600 pada 2016. Hal ini menunjukkan kebijakan ekonomi di masa lalu tidak menciptakan kesejahteraan bagi Rakyat Indonesia.

S&P juga menyoroti kualitas kredit swasta yang terus menurun sejak akhir 2014, lalu kondisi ini semakin memburuk pada pada 2015 karena permintaan konsumen yang melemah dan harga komoditas yang anjlok. Hal ini menyebabkan perusahaan mengalami perlambatan pendapatan dan arus kas.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa dalam pertemuan dengan lembaga pemeringkat internasional itu pemerintah memberikan update terkini mengenai perkembangan perekonomian Indonesia, terutama kebijakan reformasi di APBN dan RAPBN 2017, serta implementasi amnesti pajak.

Dia berharap Indonesia dapat masuk dalam investment grade seiring lebih efektifnya APBN karena struktur anggaran lebih sehat sehingga membantu ketahanan perekonomian domestik menghadapi situasi eksternal.

"Sedangkan untuk Moody’s dan Fitch Ratings, akan melakukan update untuk bisa memperbaiki outlook dari rating investment mereka," ujarnya.

Fitch Ratings telah memberikan label layak investasi pada Indonesia sejak 2011, sementara Moody's telah memberikan stempel tersebut sejak 2012.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper