Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kelola Industri Hotel, Ini Jurus Jitu Sahid

Berdiri sejak 1953, Sahid Grup telah melebarkan sejumlah lini bisnis yang berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Industri perhotelan merupakan satu dari empat bidang bisnis yang hingga kini menjadi fokus perusahaan besutan Sukamdani Sahid Gitosardjono
Hotel Sahid Makassar.'/.
Hotel Sahid Makassar.'/.

Bisnis.com, JAKARTA - Berdiri sejak 1953, Sahid Grup telah melebarkan sejumlah lini bisnis yang berkembang di seluruh wilayah Indonesia. Industri perhotelan merupakan satu dari empat bidang bisnis yang hingga kini menjadi fokus perusahaan besutan Sukamdani Sahid Gitosardjono.

Vice President Sahid Group Exacty Sukamdani Sryantoro mengatakan hingga akhir 2016 nanti, perusahaan akan menambah 1.500 unit kamar dalam lima proyek perhotelan. Dua di antaranya merupakan wilayah pertama yang disasar oleh Sahid yakni Timika, Papua dan Bangka, Bangka Belitung.

Meski tak menampik industri perhotelan yang tengah lesu, Exacty mengungkapkan keputusan Sahid dalam membuka atau mengoperasikan hotel selalu berdasar peluang dan permintaan wilayah.

“Kami tidak pernah asal menerima tawaran kerjasama, kami harus menurunkan tim khusus minimal selama tiga bulan ke daerah, untuk benar-benar memastikan daerah itu berpeluang dan memiliki permintaan yang baik akan hotel,” katanya di Jakarta Timur, Senin (10/10/2016).

Exacty pun menuturkan, pihaknya terbiasa mendampingi pemilik hotel mengurus kelengkapan berkas pembangunan hingga ke perbankan untuk meminimalisir kesalahan pelayanan. Dirinya menambahkan hal-hal detail tersebut tak pernah lepas dari kebiasaan Sahid Grup dalam menjalankan bisnis perhotelan.

Selain itu, menjaga kepercayaan rekan kerja atau pelanggan setia adalah yang utama. Menurut Exacty, saat ini dari seluruh hotel yang dikelola Sahid hanya 30% milik perusahaan sendiri dan selebihnya hasil dari kerjasama.

“Jadi walau hanya sebagai operator kami juga tetap memberikan pelayanan yang terbaik, hal ini kami terapkan sampai pada pegawai-pegawai di hotel dalam melakukan pekerjaan sehari-harinya seperti cara membawa makanan menuju ruang pertemuan atau yang lainnya,” katanya.

Menurut Exacty, ilmu perhotelan hanya bisa diterapkan pada perusahaan yang benar-benar fokus menjalani indsutri ini. Sebab, dengan pelayanan yang terbaik adalah kunci menjaga tingkat rerata hunian secara. Saat ini Sahid masih mampu mempertahankan angka rerata okupansi sebesar 80% hampir di setiap daerah.

Exacty menuturkan dalam membangun sebuah hotel perusahaan biasanya menggelontorkan investasi Rp500 – Rp600 miliar. “Kami fokus mengelola hotel kelas bintang tiga, empat, dan lima dengan pangsa pasar 70% domestik dan 30% asing.”

Sebelumnya, Vice Chairman & President Sahid Grup Wiryanti Sukamdani pun menuturkan rencana jangka menegah perusahaan menargetkan membangun 50 hotel hingga 2021.

"Untuk jangka panjang yakni dalam 10 tahun ke depan kami akan menambah 100 hotel baru di seluruh Indonesia. Segmennya macam-macam disesuaikan dengan daerahnya," katanya.

Menurut Yanti, begitu dia biasa disapa, pengembangan divisi bisnis kelompok usaha ini bakal lebih diarahkan ke bisnis proyek multifungsi yang terdiri dari hotel dan perkantoran.

Secara umum, lanjutnya, bisnis perhotelan masih menunjukkan performa yang positif. Meski data BPS yang dirilis belum lama ini menunjukkan tingkat okupansi hotel secara nasional sebesar 55% dengan masa tinggal rata-rata 1,75 hari.

"Itu masih normal, justru kalau tiba-tiba tinnggi misalnya sampai 80% malah akan mengherankan. Karena sampai pertengahan tahun itu memang biasanya masa low season," ujarnya.

Dia memprediksi bisnis jasa perhotelan dan restoran bakal bisa bertumbuh sedikitnya 5% pada tahun 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper