Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri minta pemerintah merealisasikan penurunan harga gas lebih cepat dari target efektif Januari 2017.
Wakil Ketua Federasi Industri Kimia Indonesia (FIKI) Suhat Miyarso jadwal penurunan harga gas pada Januari 2017 terlalu lambat, apalagi sudah satu tahun sejak pemerintah menjanjikan penurunan harga gas.
Dia meminta harga gas diturunkan lebih cepat agar pelaku industri bisa menikmati harga gas yang kompetitif sebelum pergantian tahun.
“Kita minta jangan sampai awal tahun agar bisa dinikmati pada 2016. Harga gas yang kompetitif selama 2–3 bulan akan sangat membantu industri,” kata Suhat.
Ketua Asosisasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga memahami proses rumit yang harus dilalui oleh pemerintah untuk menekan harga gas industri ke US$5—US$6 per MMBTU.
Namun, dia meminta para pejabat pemerintah segera merealisaskan perintah Presiden. Penurunan harga gas, jelasnya, bisa dilakukan secara bertahap hingga mencapai target yang diberikan.
“Saya paham kalau penurunan gas membutuhkan waktu. Kami minta segera, turunnya bisa bertahap mulai November sambil menyelesaikan masalahnya hingga tuntas,” kata Elisa.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga gas hulu untuk 11 sektor dan 1 kawasan industri menjadi maksimal US$6 per MMBtu.
Kajian penurunan harga ini akan masuk tahap finalisasi paling lambat pada November 2016 dan ditargetkan berlaku efektif per 1 Januari 2017.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan dalam finalisasi tersebut akan ada penyeragaman skema harga gas untuk domestik dan ekspor sehingga membuat pengaturan harga menjadi lebih mudah dan sederhana.