Bisnis.com, DENPASAR--Kenaikan harga bahan material bangunan akibat ditertibkannya sejumlah lokasi galian C di Karangasem membuat pengusaha konstruksi nasional di Bali merugi.
Ketua Gabungan pengusaha konstruksi nasional (Gapensi) Bali Wayan Adnyana memaparkan anggotanya banyak yang terpaksa mempercepat waktu pengerjaan dan mengurangi tenaga kerja agar kerugian tidak semakin besar.
"Kami tidak bisa berbuat banyak, karena ini penertiban yang seharusnya dilakukan sejak lama. Beda jika misalnya kebijakan masih bisa ditinjau ulang," jelasnya, Senin (26/9/2016).
Harga bahan material bangunan seperti pasir saat ini mencapai Rp1,5 juta-Rp1,6 juta per truk, lebih tinggi dibandingkan sebelumnya hanya Rp1,2 juta per truk. Kenaikan itu dampak penutupan sejumlah lokasi penambangan, karena tidak memiliki izin resmi.
Adnyana menyatakan meskipun sudah ada lokasi tambang galian C dibuka, yakni di Kubu, Karangasem, tetapi belum membuat harga material kembali seperti semula. Penyebabnya, investor tambang butuh waktu untuk memindahkan peralatan mereka menuju Kubu.
Lebih lanjut dijelaskan kebutuhan pasir dari Karangasem sangat besar. Sehari diperkirakan 2.000 Truk membawa pasir ke seluruh Bali.
Gapensi Bali Klaim Anggotanya Merugi Akibat Penertiban Galian C
Kenaikan harga bahan material bangunan akibat ditertibkannya sejumlah lokasi galian C di Karangasem membuat pengusaha konstruksi nasional di Bali merugi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
10 jam yang lalu
Bos Eramet Buka-bukaan Soal RI Batasi Pasokan Nikel
12 jam yang lalu
Sederet Saran dari Ekonom untuk Lompatan Pertumbuhan Ekonomi RI
15 jam yang lalu