Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub & BPPT Kerja Sama Tunjang Modernisasi Infrastrukur Transportasi

Kementerian Perhubungan menjalin kerj sama perekayasaan dengan BPPT dalam bidang infrastrukur transportasi
Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) menerima audiensi Kepala BPPT Unggul Priyanto./.
Menhub Budi Karya Sumadi (kanan) menerima audiensi Kepala BPPT Unggul Priyanto./.

Bisnis.com, JAKARTA- Kementerian Perhubungan menjalin kerj sama perekayasaan dengan BPPT dalam bidang infrastrukur transportasi

Bertempat di Kementrian Perhubungan Jakarta, pada Jumat (23/9/2016), Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerima audiensi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Unggul Priyanto.

Menhub didampingi oleh Staf Ahli Teknologi dan Lingkungan Hidup Nugroho Indiro, Staf Khusus KPHI Dewa Made Sastrawan, serta Dirktur Navigasi Udara Novie R Rahardjo, dan Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Zulfikri.

Sementara itu Kepala BBPT didampingi oleh Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa Erzi E. Gani, Kepala Humas BPPT Wiwi Syafarhadiati.

Pertemuan tersebut membahas kerja sama antara sektor Kemenhub dengan BPPT yang tengah berjalan saat ini, dan upaya yang perlu dilakukan.

"Kemenhub akan senantiasa memanfaatkan hasil-hasil perekayasaan BPPT untuk menunjang pembangunan dan modernisasi infrastruktur transportasi Indonesia,” kata Menhub Budi seperti dikutip dari rilis Kemenhub yang diterima Bisnis, Sabtu (24/9/2016).

Menhub dan Kepala BPPT sepakat untuk menguji-coba prototipe sistem navigasi penerbangan nir radar, yang lebih dikenal dengan automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) hasil rekayasa BPPT di Bandara Pendidikan Penerbangan Curug.

Dengan dipasangnya ADS-B BPPT di Bandara Sekolah Penerbangan Curug, maka para siswa air traffic control (ATC) dapat memanfaatkan teknologi buatan Indonesia yang lebih sederhana.

Diharapkan lembaga pendidikan penerbangan tersebut dapat mendukung program pelatihan, untuk meningkatkan ketersediaan tenaga ATC yang sangat dibutuhkan sejalan dengan meningkatnya industri penerbangan Indonesia.

Disamping itu, dengan lokasi uji coba di Curug akan memudahkan para petugas Kemenhub untuk melakukan pengecekan dalam rangka memfasilitasi peoses sertifikiasinya.

Menhub telah memberikan isntruksi kepada Ditjen Perhubungan Udara agar Sistem Navigasi Penerbangan (ADS-B) BPPT ini segera dapat dipasang di beberapa Bandara di Papua, yang saat ini paling membutuhkannya.

Menurut Kepala BPPT sistem navigasi penerbangan ADS-B adalah hasil perekayasaan para Peneliti BPPT dan prototipe-nya dibuat bekerjasama dengan PT Inti.

ADS-BPPT ini diuji-cobakan di Bandara Semarang sejak tahun 2012 dan di Bandara Bandung sejak 2014. Kepala BPPT menyatakan apresiasinya kepada Menhub, bahwa alat navigasi Udara karya anak Bangsa ini akan segera memperoleh sertifikasi dari Direktorat Navigasi Udara, Kemenhub.

Sehingga proses hilirisasinya segera dapat dilaksanakan di Indonesia.

BPPT mencatat bahwa dari 296 bandara di Indonesia (semua kategori), sekitar 255 bandara berpotensi membutuhkan perangkat ADS-B untuk Mini ATC dan Surface Movement Monitoring.

Sementara itu dalam sektor perkeretaapian-apian, dalam pertemuan tersebut Menhub meminta kepada Kepala BPPT untuk bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub, untuk melakukan pengkajian terhadap design dan konstruksi serta social engineering pembangunan LRT di Indonesia.

Untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan nasional pada sektor kereta api yang lebih cost effective.

Menhub menyampaikan kepada Kepala BPPT bahwa terdapat satu perusahan milik negara yang telah menyatakan memiliki kemampuan membangun LRT (konstruksi dan rolling stocks), dengan sepenuhnya memanfaatkan sumber dana non-APBN.

Terkait hal ini Menhub meminta kepada Kepala BPPT agar bersama-sama Ditjen Perkeretaapian melakukan pengkajian terhadap pernyataan perusahan tersebut, dan melihat feasibility penerapanya untuk dapat digunakan sebagai policy recommendations.

Kepala BPPT menyatakan kesiapannya dan akan menugaskan para penelitinya bersama-sama dengan para pejabat Ditjen Perkeretaapian melaksanakan kedua hal yang diminta oleh Menhub tersebut.

Sedangkan untuk sektor Perhubungan Laut Menhub dan Kepala BPPT membahas peningkatan dan perluasan kerjasana pengujian prototype kapal laut, guna dapat diperoleh kapal-kapal produk Nasional yang memiliki safety standards yang teruji dan dapat diterima secara Internasional.

Dalam hal ini Menhub meminta agar Staf Ahli Teknologi dan Ditjen Perhubungan Laut untuk duduk bersama perusahan negara terkait beserta BPPT untuk membuat kajian rekomendasi produksi kapal-kapal secara nasional yang favorable dan dapat membuat produsen kapal Nasional mau membangun kapal-kapal khusus dengan standar Internasional guna mendukung program Tol Laut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper