Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pertanian memproyeksikan Nusa Tenggara Timur dapat menjadi provinsi swasembada beras di akhir tahun ini. Dalam waktu dekat, NTTakan mampu memasok beras ke negara teangga yaitu Timor Leste.
Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Infrastruktur Ani Andayani mengatakan, pemerintah berharap program tanam serentak yang dicanangkan di NTT dapat mendorong realisasi luas tanam di provinsi itu mencapai 100% pada musim tanam April-September yaitu 70.384 hektare.
Ani mencatat hingga 20 September kemarin, luas tanam NTT telah mencapai 63.491 ha atau 90,2% sehingga masih ada sedikit luas tanam yang belum direalisasikan.
“Untuk mencapai target ini, maka pencanangan ini dilakukan secara serempak di 18 kabupaten dengan masing-masing luas tanam 10 ha. Khusus di Sumba Timur yang merupakan lokasi pencanangan, luas tanam mencapai 143 hektar sehingga totalnya 313 hektar,” kata Ani yang juga merupakan Koordinator Program Upaya Khusus Swasembada Pangan wilayah NTT, melalui keterangan tertulis yang diterima Bisnis Kamis (22/9).
Adapun total luas tambah tanam mulai Januari sampai 20 September 2016 sebesar 206.620 ha.
Dengan estimasi produktivitas 3,65 ton/ha, diperoleh produksi sebanyak 754.163 ton gabah kering giling (GKG), sedangkan kebutuhan hanya 578.566,89 ton GKG. Hasilnya, NTT sudah bisa berproduksi padi 130% atau surplus sebesar 30%.
“Hitungan tersebut telah memperhitungkan konversi BPS untuk galengan dan sebagainya serta menghitung rendemen beras 60 persen. Apabila periode mendatang Oktober sampai Desember lahan sawah mampu berproduksi dengan baik maka produksi beras NTT siap mendukung pangan di perbatasan untuk ekspor ke negara tetangga,” ujarnya.
Bupati Sumba Timur Gidion Wiliyora mengapresiasi program cetak sawah dan percepatan tanam. Pasalnya, pada musim saat ini lahan pertanian Sumba Timur biasanya mengalami kendala dalam menanam padi.
“Tapi dengan program upaya khusus swasembada pangan, mampu menyiapkan lahan dan menggerakan petani untuk menanam padi. Ini upaya yang luar biasa sehingga masyarakat petani kami mendapat perbaikan ekonomi dan kehidupan yang lebih baik,” sebut Gidion dalam sambutannya yang disampaikan Wakil Bupati, Umbu Lili Pekuwali.