Bisnis.com, JAKARTA - Bosowa Group masuk sebagai anchor industry sekaligus mitra swasta pengembangan Kawasan Industri Tanjung Buton.
Wakil Presiden Direktur Wilayah Sumatra, PT Bosowa Corporindo, Salman Dianda Anwar menjelaskan kerja sama antara Bosowa Group dan PT Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) diresmikan pada Juli.
Bosowa Group bersama KITB, perusahaan daerah Kabupaten Siak, akan bekerja sama sebagai pengembang kawasan industri Tanjung Buton yang terletak di Kabupaten Siak, Riau dengan luas lahan sebesar 5.100 hektare .
Namun, Salman belum memiliki perkiraan nilai investasi pengembangan kawasan industri Tanjung Buton. Dia menjelaskan saat ini Bosowa dan KITB masih menyusun rencana detil pengembangan kawasan, termasuk sarana air baku dan pembangkit listrik.
Pasokan listrik ke kawasan sekitar Tanjung Buton saat ini hanya disuplai oleh pembangkit listrik tenaga gas berkapasitas 24 MW, di bawah kebutuhan minimal 150 MW. Kondisi jalan nasional juga belum mampu menunjang kegiatan industri secara optimal karena statusnya baru dialihkan dari jalan kabupaten.
“Kami tidak mungkin bangun semua sendirian, kami butuh dukungan pemerintah. Kami berharap Menperin memasukan kawasan ini dalam revisi rencana induk pengembangan kawasan industri nasional,” kata Salman, Kamis (15/9/2016).
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan ketersediaan lahan dan pelabuhan menjadikan Tanjung Buton sebagai kawasan industri yang potensial. “Jadi yang bagus dari lahannya sudah tersedia 5.100 hektare. Dermaga sudah ada. Jadi tentu, pemerintah tinggal dukung infrastruktur menuju kawasan,” katanya.
Airlangga mengatakan kawasan industri Tanjung Buton dan kawasan industri Dumai bisa saling mendukung sebagai klaster industri migas dan penghiliran CPO di wilayah Sumatra.